This time, I'm gone to where this journey ends."
--Forget Jakarta, Adhitia Sofyan.
Melan ya, haha. How's life, guys? Saya lagi males nulis tentang apa aja yang udah kejadian selama sebulan ini. Saya cuma pengen racau soal lagu ini aja kok, Forget Jakarta-nya Adhitia Sofyan. You know lah, beberapa lagu yang dengernya, kayak... "Ha. Haha." sambil nyengir miris gitu aja.
Buat banyak orang, Jakarta itu... Apa sih. Macet. Panas. Polusi. Banyak penjahat. Berantakan. Pokoknya nggak ada bagus-bagusnya lah. Dan ya memang haknya mereka untuk mikir begitu lah, siapa saya sih buat ngutak-ngatik opini orang.
Tapi buat saya, Jakarta nggak begitu.
Buat saya, Jakarta itu... Utopia. Negeri dongeng--bukan, mungkin lebih tepatnya Neverland. Tempat waktu membeku dan yang ada cuma Peter Pan dan Lost Boys-nya. A place where you create memories. A place where you could play and laugh and dance until morning comes and the night fades away. Tapi pada saat yang bersamaan, Jakarta adalah kotak pandora yang hampir nggak mau saya sentuh-sentuh lagi. Tapi mau nggak mau dia akan selalu muncul saat harapan saya sedang menyentuh titik nol--tau legenda phytos-nya Pandora kan? Ya kayak gitu lah.
Dan sialnya, saya stuck disana. Saya stuck di Neverland saya itu.
I'd like to thought of myself as one of the Lost Boys--or girl, in this case. I made promises with Peter Pan and my fellow Lost Boys (or girls). But then Neverland fades away, and it feels like I'm trying to reach both Neverland and my current world. And it's rather tiring, to be stuck. If it wasn't for my promise to Peter, perhaps I wouldn't be stuck. But then we tried hard to keep our promise...
...Until the time when we told ourselves we would never look back anymore.
"Leaving all the lunacy behind
This time give me back my sanity..."
Mungkin, saya nggak benar-benar ingin pergi. Mungkin saya pergi hanya karena saya harus. Mungkin saya pergi karena--yah, buat apa juga tinggal? Buat apa juga mempertahankan sesuatu yang nggak lagi layak diperjuangkan? Mungkin karena saya doang yang menganggap bahwa Neverland itu masih bisa dipertahankan, dan saya capek berjuang sendirian.
Tapi saya tau bahwa Neverland akan selalu tinggal di pojok pikiran saya. Saya tahu bahwa saya nggak akan bisa lupa sama Peter Pan, atau Lost Boys yang lainnya.
Mungkin, sesekali, saya akan masih mengunjungi Neverland. Walaupun kota ini sudah berubah terlalu banyak, saya hampir nggak kenal sama dia. Walaupun kenangan yang terlalu vivid akan terus bermunculan di sudut-sudutnya yang nggak bisa diprediksi. Terlalu hidup, sampai mereka--kenangan-kenangan itu--terus menghantui saya.
"But if you stay, I will stay
Even though the town’s not what it used to be
And pieces of your life you try to recognize
All went down
And all the pictures that you try to loose
Will follow you behind like ghosts do
And all the lies you try to keep
Have fall behind to catch you even more..."
Mungkin kalian akan menemukan saya di pojokan Neverland, berusaha berdamai dengan memori-memori itu.
All lyrics (c) Forget Jakarta - Adhitia Sofyan.