Minggu, 27 Mei 2012

Music, in My Humble PoV

 "2 Dislikes must be K-Pop fans."

 Baru saja lihat komentar seperti itu di video-nya Laruku. Dan gue cuma bisa ngernyit aja, gitu. Aneh. Well yeah, emang sih konser Laruku di Jakarta--yang gue nggak nonton, mm--sama konser SuJu deketan. Tapi memangnya ada apa sih antara Cielers dan K-Popers? Some kind of bashing? Well, sayang sekali kalau begitu. Gue suka Laruku, gue suka K-Pop. Bukan huge fans-nya Laruku macam sepupu-sepupu gue atau hardcore fans-nya K-Pop macam temen-temen gue.. Hanya suka saja.

 Tapi tetep aja.. Gerah, gitu. Kalau lihat ada dua kubu fans yang cela-celaan.

 Same thing happens when it's between vocaloid and K-Pop. Just can't choose. Gue lumayan suka vocaloid, despite most of the songs are kind of psychotic. Paling gue dengernya yang waras-waras aja sih, macamnya Servant of Evil atau Cinderella Another Story. Tapi memangnya ada apa sih sampai harus saling bash begitu? Atau nggak usah repot deh--take K-Pop. Sama-sama penggemar SHINee atau SuJu, misalnya, tapi adaa aja yang dijadiin bahan pertengkaran. Atau paling simpel nih ya, marah karena idola masing-masing dicela. Masalah selera, gitu.

 Well.. Dulu gue juga begitu. I used to tease some musicians as 'alay'. Masih ababil, maklum dong ah :"> (sampe sekarang masih ababil sebenernya). Tapi kayanya makin kesini juga.. Ah, buat apa, gitu. Kepuasan pribadi doang palingan. Ngetawain beberapa yang gayanya funny sama temen-temen, palingan. Habisnya.. Apa ya. Musik itu bahasa universal, loh. Istilahnya, musik adalah cara lo menggambarkan, mengekspresikan, apa-apa yang nggak bisa lo sampaikan dalam kata-kata gamblang. Karena saat lirik saja nggak cukup untuk berbicara, lo punya melodi dan perasaan. Itu. Dangdut, misalnya, itu kan jeritan hatinya orang-orang yang merasakan seperti itu. Atau hardcore music itu kan bentuk ekspresi sisi rebellious-nya orang-orang. So on, so on.

 Musik itu ekspresi orang-orang. Bisa dibilang kalau lu mencela musik, berarti lu mencela tumpahan perasaan penyuka musik itu.

 I simply like different music for my different expressions. Say, take Lenka atau C.N Blue kalau gue lagi seneng. The Script atau Sayuri Sugawara kalau lagi galau menye-menye. All Time Low atau L'arc~en~ciel kalau lagi stress HEADBANGNYA HAHAHAHAHA #heh. And so on, and so on. Masing-masing mewakilkan setiap sisi gue.

 Jangan sampai musik yang harusnya bisa dinikmati semua malah jadi mengkotak-kotakkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar