Tadi.. Gue coba searching definisi tentang 'Home' di google. Tapi nggak ada yang cocok sama definisi tentang rumah di kepala gue. Maka itu gue coba bikin definisi sendiri tentang apa itu rumah menurut gue. Dari sudut pandang gue, seorang anak perempuan tiga belas tahun yang.. Selalu dicap aneh sama orang.
Rumah itu lebih dari sekedar bangunan tempat lo tinggal. Rumah itu adalah suatu tempat dimana elo bahagia hanya dengan jadi diri lo sendiri. Suatu tempat dimana lo bahagia hanya dengan interaksi-interaksi dengan orang-orang lain yang juga disana. Suatu tempat yang akan selalu lo kenang, bahkan saat lo harus pergi dari sana dan mungkin, mungkin nggak kembali lagi. Suatu tempat yang punya tempat spesial di hati lo, yang bener-bener berharga dan mungkin hanya dengan mengingat memori-memori yang lo buat di rumah akan bisa bikin lo senyum lagi, bahkan saat keadaan dan lingkungan seolah berkomplot buat bikin lo dalam keadaan yang sebaliknya.
Sekolah katanya rumah kedua. SD Muhammadiyah.. Ya, dulu itu rumah kedua gue. Wajar lah kalo gue ngerasa deket banget sama temen-temen gue disana. Dari kelas satu temen-temen nggak pernah berubah.. Mau nggak mau pasti akhirnya akan jadi deket. Mungkin awalnya gue sempet berpikir, 'ih gue kok sekelas sama si ini sih' atau 'males gue sekelas sama si itu'. Tapi pada akhirnya gue tau bahwa tanpa mereka semua gue nggak akan jadi gue yang sekarang. Mereka yang udah melewati seleksi alam buat bertahan selama enam tahun.. Gosh, enam tahun itu lama loh. Dari awalnya 32 anak, tambah-kurang-tambah-kurang.. Jadilah 25 yang udah gue anggap keluarga sendiri. Nemesis? Ada laah. Yekali gue idup enam tahun sama orang yang sama ga berantem =))
Tapi gue tahu bahwa gue bisa 'bersandar' ke mereka.
SMP.. I just found that junior high isn't that easy. You just can't talk to certain person without being cool. Dan gue sangat-sangat sadar that I'm not cool enough to talk to them. But I decided to moving on, I always said that I am proud to be a nerd. Geek, whatever. And until now I still am proud with the fact that I'm not those cool girls. Tapi lagi-lagi, gue beruntung bahwa gue masih bisa menyebutnya rumah, walau emang gue ada.. Euh, sedikit dendam sama seseorang disana :| bukan anak cewek kok, you've been a good friend, even though I'm not really know you :D lucky to know you.
Now that I'm moving on to another town, mau nggak mau gue harus bisa fit in. Or I'll spent my whole time here being a weirdo, loner. And even though I'm a nerd, I hate it. To be alone. Months has passed.. I haven't find my place-called-home yet. You can say that I am alone. Well yes, I have those who I know quite well.. But I just simply don't feel like this is who I really am. I'm still searching, I'm still moving. I am in the middle, I doubt things. I feel lonely.
Tapi gue nggak. Gue punya IH. Gue punya temen-temen roleplay. Dan mereka sudah ada untuk gue sejak lama. Mereka nggak memandang siapa gue. Mereka nggak peduli gue masih anak bawang diantara mereka. Mereka hanya menyediakan bahu mereka untuk gue bersandar dan menangis, menyediakan telinga mereka untuk gue bercerita, menyediakan waktu luang mereka sekedar untuk mengobrol sama gue, memberi suntikan semangat, atau bahkan ngeracau nggak jelas. Gue masih inget waktu itu habis dari makam Ibu. I just simply feel awful, like I'll just blast and cry. Dan demi ngingetin orang-orang di YM, gue pasang status. Intinya balesnya sesuai mood.. Or something like that. Told them I'm in the awful mood.
Tapi Kat poke. Hanya dengan emot peluk, dan dia bilang cuma numpang peluk. Dan setelah itu gue malah nangis beneran.. Tahu bahwa ada seseorang yang peduli sama kita itu rasanya.. Aaah, bener deh, itu rasanya bener-bener nggak bisa dideskripsikan. Banyak lagi kejadian-kejadian kaya gini, momen yang menurut gue nggak-penting-tapi-manis. Yang sangat berharga.
And I really am a lucky bastrd to know you. All of you. :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar