Sabtu, 08 Juni 2013

Childish vs. Immature

 "Ah, childish lo."

 "Dewasa bisa dong!"

 Oke lol jujur saya beteee banget kalau ada orang yang ngomongnya kaya begitu. Minta dijulekin pake KBBI. Pake banget banget. Walau tentu saja lebih benci cicak dan bullies. Oke nggak benci aja deh haha. Cuma nggak suka aja.

 Childish itu apa sih? Kekanakan, kan. I don't see anything wrong with being childish, since most of us have this kind of 'inner kid' in ourselves. Mostly, kalau saya bilang "ah dasar childish" itu buat orang yang perilakunya kayak anak kecil, and I don't actually mind that. Kayak, misalnya ada temen saya yang kalau sakit suka minta disuapin sama dikelonin. Terus saya ketawain aja gitu, sambil ledek-ledekin.

 Terus saya kayak bete aja gitu sama orang yang make kata childish buat mendeskripsikan sikap jelek orang--kayak cengeng atau nagging atau yang semacam itu. Buat saya, itu bukan childish. Itu immature. Tau immature kan? Nggak dewasa. And yes that's different from childish, IMO. Because even a kid could actually acts mature, if he was nurtured to.

 "Nggak dewasa" alih-alih "kekanakan". Lebih ke gitu aja sih menurut saya.

 Terus buat yang ngomong 'Dewasa dong!'? Oh, please, those who think they were adults. Even adults are allowed to be childish (and perhaps even immature) sometimes. Ya asal nggak keterusan aja sih, capek kan jadi orang dewasa terus? Hayo, saya yang belom dewasa aja udah ngeri kepikiran jadi orang dewasa. Especially for those who has solitary life...

 HAHA OH GOD. Please do freeze time.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar