Halo. Iya tau, akhir-akhir ini tulisan gue galau semua, suka-suka gue, blog gue ini. *WOY*
Oke.. Gue jadi baru beberapa menit yang lalu dapet SMS dari guru gue, gue jadi nggak ikut lomba gara-gara proposal lomba ditolak sekolah. Gue cuma mikir 'oh', terus bales SMS bilang nggak apa, semoga masih ada kesempatan lain. Toh kenyataannya gue emang nggak kecewa-kecewa amat gitu loh. Entah kenapa rasanya cuma sekedar 'yaudah'. Malah kalau sekarang gue pikir-pikir lagi rasanya.. Apa yah? Kayak nggak ada kejadian apa-apa gitu loh. Kayak cuma 'Oh', dan gue nggak ngerasain kecewa atau sedih sama sekali.
Dan entah kenapa.. Rasanya beberapa waktu emang gue udah begini. Gue bisa jadi sangat emotionless dalam masalah-masalah yang.. Yah, katakanlah cukup serius while i easily crack on simple problems. Beneran deh, jangan tanya gue kenapa. Gue sendiri bahkan nggak ngerti perubahan macam apa yang sekarang terjadi sama gue. Beda banget sama gue yang dulu. Jujur nih, gue kan dulu semuanya ditangisin. Cengengnya amit-amit. Dan yang gue nggak ngerti dan berputar-putar di kepala gue adalah...
Kenapa gue nggak bisa menyalurkan kekuatan yang gue pake untuk jadi emotionless di masalah-masalah besar ke masalah-masalah simpel dan membiarkan diri gue lepas kendali sesekali aja--dalam masalah-masalah yang nggak terlalu simpel?
Kadang gue pengen bisa jadi kaya anak lain gitu loh. Bisa nangis di masalah-masalah yang emang pantes ditangisin. Entah kenapa rasanya akhir-akhir ini gue... Kayak seolah nggak punya emosi gitu loh. It's true, gue ketawa, gue ngambek, gue gondok. Gue justru jadi anak heboh yang (gue berani bilang) lively sementara kebanyakan orang biasa aja. Tapi saat orang-orang yang biasa aja itu crack under pressure, nangis, marah.. Gue cuma angkat bahu, bilang 'oh', then kick back on the back seat, watching them.
Salah nggak sih begitu? Jadi kebalikan dari orang-orang? Jadi orang aneh?
Whatever then, proud to be weirdos btw. *digerus*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar