Ohai, Saya pengen ngeracau lagi disini. Ahihihi ^^v sekarang saya mau cerita-cerita lagi.. more specifically.
Saya? Alien. No--srsly, saya cuma anak perempuan biasa yang hidup di dunia yang nggak biasa dan dikelilingin sama orang-orang yang nggak biasa juga. A huge dreamer, segala hal bisa dibikin khayalan. I'm not hard to please, honestly. Banyak yang bilang saya aneh. Mulai dari hobi, selera musik, cara berpikir.. et cetera, et cetera. Tapi entah kenapa saya bangga jadi orang aneh. Weird people are limited editions, ya know? Kita bukan golongan orang-orang tipikal. SO PROUD TO BE WEIRDOS, BEIBEH! B-) *dibapuk* eheh--beneran deh. Kadang gue malah cengengesan kalau ada yang bilang 'aneh lo Ran.'.
Well yea, saya kadang emang ngerasa jadi anak aneh sih. Saya nggak suka Bruno Mars, really. Dan saat cewek-cewek lain mikir bahwa video klip 'Grenade' itu galau/sosweet/etc, saya malah nganggap dia gila. Okee--orang macem apa yang bakal nyeret-nyeret piano sepanjang jalan dan bukannya make yang ada aja? Oh men, jatuh cinta sih iya.. tapi jangan jadi budak cinta gitu dong. -.- *disepak* Saya jauh lebih suka Lifehouse dan Dashboard Confessional, entah kenapa. Mungkin faktor dicekokin sama lingkungan juga kali ya =)) tapi saya juga suka artis-artis mainstream kok. Selena, Taylor, Demi, Lady Antabellum. Beneran deh, kepala saya serasa mau pecah kalau denger lagu dugem. Atau hardcore metal. Sekenceng-kencengnya gue itu All the American Rejects. Lagu-lagu dugem? Ada tuh satu di laptop, Like a G6. Diputer palingan kalo gue lagi stress doang.
Yaaa, saya udah ngabisin separagraf panjang buat musik, jadi ayo cabut. =))
Apa lagi ya? Saya gampang banget dibikin blushing. Gampaaaaang banget. Yah--perlu orang-orang yang tepat juga sih ' 'b *krik* kalau saya benci sama orangnya sih boro-boro blushing, nengok aja nggak. Dan.. yea, just like other girls did, sometimes i dreamed about true love, blahblahblah. Heh, ngayalin begituan itu seru tau! =)) terus.. intinya saya itu bisa dibilang anak dengan 'multiple personalities sindrome' yang baru tahap awal. Sama orang tertentu saya bisa jadi patung. Sama orang tertentu bisa jadi super-dingin-jutek-etcetera-yunemit. Sama orang tertentu jadi girl-next-door yang inosen parah. Sama orang tertentu jadi sinting-gila-lawak-jail-nekat. Yaaah.. gitu lah pokoknya.
Saya lebih ke tipe orang belakang panggung. Walaupun oke aja kalau disuruh maju. Karena saya suka banget sama medieval era, jadi kadang saya menganalogikan orang itu sebagai golongan orang-orang pada medieval ages. Contohnya kalau ada cewek yang cantik-imut-lucu-manja-eksis pasti bakal saya labelin princess. Cowok yang kalem-pinter-observan bakal saya kasih julukan 'General'. Cewek yang perfeksionis-kuat-dewasa bakal saya kasih julukan 'Warrior Lady'. Idk.. menurut gue kurang cocok aja kalau gue kasih label 'Queen'. Kecuali dia bijaksana-lemah lembut-banyak yang suka (sebagai temen), nah, itu dia. Gue melabeli diri gue sendiri apa?
Neither mage or fairy.
Dua-duanya berhubungan dengan sihir, yea? Nggak, saya bukan penganut pagean gitu. I just.. love it. Dua-duanya menggambarkan dua sisi saya yang bertolak belakang. Satu--si Mage--menggambarkan saya yang kalem, laid back, secretive, cold-blooded, kadang bisa jadi misterius dan dingin, tipe orang yang lebih suka beraksi di belakang. Tell, kapan sih ada mage yang jadi tokoh utama? Jarang, kan. On another hand, saya itu bubbly. Cerewet. Vibrant. Kadang suka riweh sendiri. Nyerocos nggak kira-kira. Ngomong nggak dipikir. Frontal, semi-jutek-tapi-boongan. Kadang suka absent minded sendiri. Just like a fairy, i guess.
I tend to hide my true feelings. Iya saya tau ini tsundere =)) tapi saya emang tsundere kok. Marah-marah sama orang itu, berantem.. but yes, i do love him in such way. Dan entah kenapa saya selalu berhenti suka sama orang kalau dia udah punya pacar. I don't know how.. but seems like my heart do know when should i stop to expect things, yes? And i just simply back down. Walaupun dengan senyum miris. Hanya satu orang yang nggak pernah bikin saya berhenti berharap.. berhenti sayang sama dia. Walau saya nggak tahu itu cuma secara temenan--since we used to be so effin close--atau bahkan lebih. Yes, i used to like him. Orang itu. The one who make me locked-up for--say, three or two years.
...Sheesh, gue udah nulis seberapa panjang ini. Catch ya later. :-h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar