Rabu, 28 Desember 2011

1. How am I feeling today?
Thanks For The Memories - Fall Out Boys (Geez, secara harfiah sih iya. Liriknya engga :|b)

2. Will I get far in life?
Gift of A Friend - Demi Lovato (AKU NDAK MUDEENG. ' 'b)

3.How do my friends see me?
A Thousand Years - Christina Perri (..K-Kalian... Manis sekali... :"> *MAKSUDNYA APA*)

4.Where will I get Married?
Poker Face - Lea Michelle ft. Idina Menzel (Di tempatnya Gaga, gitu? Nggak mauu. .__.b)

5.What is my best friend's theme song?
When I Look At You - Miley Cyrus. (Iya nggak sih? Ah gue ingetnya cuma Fly With Me sama Fireflies...)
 
6.What is the story of my life?: 
Moves Like Jagger - Maroon 5 ft. Christina Aguilera (......NGEK.)

7.What will highschool be like?: 
The Bird And The Worm - Owl City (AMIN. Amin Ya Allah amiiin. :">) 

8.How can I get ahead in life?: 
Aku no Meshitsukai - Nico Chorus (....HA. YANG BENER AJA. Naudzubillah Ya Allah, Naudzubillah. .__.)

9.What is the best thing about me?: 
Crazier - Taylor Swift (yayayaya, gue emang sinting. Habis perkara. :|b)

10.How is today going to be?: 
Just Stand Up - Various Artists. (Jadi.. Gue bakal jarang duduk? ' 'b #HEH) 

11.What is in store for this weekend?: 
Only Hope - Switchfoot. (Sip. Ntar indomaret jadi jualan harapan gitu ya..)

12.What song describes my parents?: 
Gee - Girls' Generation. (NGAHAHAHAHAHAHA. Like, reaaaally? =)) =)))

13.To describe my grandparents?: 
A Thousand Miles - Vanessa Carlton. (ndasmu A Thousand Miles, sebelah kamar iya -___-) 

14.How is my life going?: 
Breakeven - The Script. (....Oke. Cukup tau. Sip. Makasih. T___T *pundung*)

15.What song will they play at my funeral?: 
Painting Flowers - All Time Low (Ugyaaa. :"> Tapi agak terlalu metal ga sih buat funeral? :|)

16.How does the world see me?: 
Then Then Then - Supreme Team (...Maksudnya gue maso? Sip. :|)

17.Will I have a happy life?: 
Forget You - Glee Cast (Kok kesannya gue madesu amat sih..)

18.What do my friends really think of me?: 
Move Along - All The American Rejects. (Nah ini ga mudeng pol ' 'b)

19.Do people secretly lust after me?:
Belle of the Boulevard - Dashboard Confessional (I take that as a.. No. Or yes. Or whatsoever. :|)

20.How can I make myself happy?: 
Menuet - Bach. (Nggak, denger Menuet malah bikin gue ngerasa agak suram.)

21.What should I do with my life?: 
Kasou - L'arc~En~Ciel. (On the night that madness bloom. SINTING. -__-)

22.Will I ever have children?:
Listen - Charice (.....)

23.What is some good advice for me?: 
Waltz Musim Pelangi - Float. (Jangan pernah berubah meski hati terlalu lelah walau untuk sekedar bermimpi. :">)

24.How will I be remembered?: 
Ordinary Day - Vanessa Carlton. (I take that as a good answer. :'3)

25.What is my signature dancing song?: 
True Color - Glee Cast (...ha. MEREUN.)

26.What do I think my current theme song is?: 
Billionaire - Travie McCoy ft. Bruno Mars (lagi tajir? Gimana yaaa. >33)

27.What does everyone else think my current theme song is?
Blue and Red - Sky Sailing (Nggak salah-salah amat sih.. Tapi atas lebih bener ya :-j)

 28.What type of men/women do you like?
All About Us - He Is We. (Iyaaa! Suka banget deh kalo ada yang bener kaya gini :">)

Minggu, 18 Desember 2011

Bonenkai: Day 1

 Hari pertama. Jam setengah enam pagi gue bangun, dan dengan biadabnya gue bangun langsung sit-up hihi ._. tapi ga kerasa sakitnya.. Karena gue inget hari ini gue bakal bonenkai. Sip! Sempet online sebentar sampe jam delapan, terus jam setengah delapan mandi. Jam delapan gue mandi.. Dan dengan anxious-nya gue main organ sebentar sambil nungguin kapan Mae jemputnya ke rumah Jasmine. Jam setengah sembilan Mae jemput, yay! xDD jadi dengan bahagia-nya kita ngobrol di angkot. Pas naik 32.. Kita liat cewek berjilbab putih. Pake kemeja biru kotak-kotak. Pake rok.

 Meidiana Putri Widya Puri.

 KATANYA DIA MAU JADI COWOK?

 Oke, FYI, Biar ga kaget, emang Nabillah sama Meidi mau jadi cowok. Well, kata gue sih wajar-wajar aja.. Dua cewek itu emang gifted dengan kegantengan sih. Jadi dengan anteng dan kalemnya kita mikir bahwa dia bakal dandan di rumah Jasmine.. Okelah. Di depan taman yasmin sektor 5 kita ketemu Meidi.. Dan benerlah, dia bilang bakal dandan jadi cowok di rumah Jasmine. Siip, kita anteng. Jalan bertiga ke rumahnya Jasmine. Pas nyampe sana.. Tedong, baru bertiga. Yaudah. Meidi henshin jadi cowok, gue sama Mae dengan riang gembira-nya ngebajak FB-nya Jasmine--ngobrol sama Taufiq.

 Nabillah sama Ardia dateng. Nabillah gabung sama Meidi buat dandan jadi cowok, Ardia kalem-kalem aja duduk di sofa--emang dasar Ardia paling waras sendiri diantara kita berenam sih. Jasmine lagi ditata rambutnya sama Mamanya. Terus setelah segala macem begini-begitu syadadadap lalalala.. Jam sepuluh-an lah kira-kira dua cewek ganteng itu selesai henshin jadi cowok. Mereka keluar dari tempat mereka henshin.

 DAN WAOW. MEREKA GANTENG GEWLA.

 Penasaran? Nanti gue kasih pict. Nyahahaha.

 Jadilah kita nyarter angkot ke Hotel Salak. Gue nemenin Meidi sama Nabillah beli kacamata.. HAHAANJER mereka jadi tambah ganteng. Cowok beneran aja kalah. Terus di jalan agak-agak 'panas' situasinya.. Hng. Secara harfiah sih :| terus turun di Hotel Salak. Hal pertama yang kita lakuin: Makan. Udah jam dua belas. Laper. Gue beli tempura sama Chibi Hanarette--Chibi Hanarettenya enak deh. Burger isinya kentang gitu. Terus Mae beli Chicken (apa Beef?) Katsu. Meidi beli Udon. Udahlah ga tau lagi yang lain beli apaan :|

 Pertama, karena kita agak-agak clueless gitu mau jalan kemana.. Nonton Dance Festival. Terus gila lah itu yang dance-nya keren-keren parah ._. apalagi yang dance Lucifer Japan ver. - Bad Girl - Mr. Simple ituu, yang cowoknya ugya banget lah :"> *APA* gara-gara bosen kita lanjut ke acara paling menguras duit nomor dua setelah makan.. Yak, kawan-kawan, rasanya bonenkai nggak afdol kalau nggak BELANJA. Mae beli choker yang ada bel-nya, lucky bag, dan entah apa lagi. Meidi.. Kayanya ga beli apa-apa. Gue? Beli bando--sumpah bandonya lucu abis. Ntar liat aja pas di foto-nya. Terus beli headband Naruto buat adek gue. Beli kantong serut buat Nenek gue. Beli lucky bag--isinya bagi dua sama adek gue.

 Yep. That day, I'm the big spender.

 Terus nonton drama--bwakakakaka sumpah itu Momotaro-nya odong banget =)) ngalahin Kuroi Oni-nya pake kayak semacem Rasengan gitu ngahahaha =)) tapi keren. Terus disana ada cewek yang naksir Meidi--yap. Dan ada kakak-kakak kuliahan lolicon gitulah.. Sudahlahtakpenting. Terus nonton cosplay--which is actually quite disappointing. Yang menurut gue lumayan cuma Victorica-nya. Luka-nya kurang emotionless dan kurang luwes gerakannya. Sisanya Kamen Rider, gue nggak ngerti. :|

 Pict? Allright.



 Keterangan dari kiri ke kanan:
 Meidi versi cowok, Ardia, Nabillah versi cowok, Mae, Rani.

 Fotonya Jasmine gue upload besok aja ya. Koneksinya lagi dark hours nih--mana gue paksain buat download Romio to Cinderella-nya Len sama Rin Kagamine lagi. Dan gue lagi didamprat nenek gue gara-gara salah pake masker--sheez.

 Yaudahlah. Terpaksa hari kedua-nya gue tulis besok. Pulang sekolah. I promise ya.

 9:04. Hanifah Najla Maharani, signing out. Ciao!

The Most Beautiful Firework.

 Hai.

 Baru pertama kalinya gue liat kembang api paling cantik seumur hidup gue yang pendek--tiga belas tahun. Dan waktu gue bilang cantik, ya... Bener-bener cantik. Apa ya.. Kayak ini loh--seolah bintang-bintang mulai secara harfiah berjatuhan, tapi saat mereka mulai berhenti dan mengambang di langit, tangan lu masih terlalu jauh buat menggapai itu.

 Or it was like, thousand bags of pixie dust were sprinkled all over the sky by invisible fairies, and when you stretch your hand to grasp them, the wind blow them away.

 Yap, itu efek-efek abis bonenkai hari kedua--Yes, gue dua hari bonenkai-nya! Buat yang nggak tau bonenkai itu apa, bonenkai itu festival jepang-jepangan yang diadain setiap tahun di Hotel Salak. Nggak cuma anime, ada festival band dan dance, kebudayaannya juga banyak--macem drama pendeknya, kimono yukata-nya, makanannya.. It's all about japan! Tapi tentu aja yang gue uber anime-nya dong. >33

 Details in the next post--Hari 1 dan Hari 2. Dipisah, tentu. :3

Minggu, 27 November 2011

Pensi Angkatan Labsraw: Labs Forzalafest

ANJEER. BERAPA LAMA GUE GA POSTING?

Iya, itu introduksinya emang nggak enak. Biarin aja, Rani lagi sinting. :|

Oh halo, kawan-kawan! How's life? Terakhir kali gue update itu bulan.. September. Sekarang udah November. Gila, time flies, eh? Dan maaf banget gue nggak bisa update selama kurun waktu dua bulan ini, gue males update lagi sibuk dan koneksi internetnya nggak memungkinkan. Cih, smrtfrn sih, abal. Gue kangen cepetnya koneksi fstnt selama gue di Jakarta--salah satu dari beberapa hal yang paling gue kangenin dari Jakarta. [-( #UDAHRAN

 Lotsa things happens to me. Ow sheez, gue bahkan belom cerita apa-apa tentang kelas gue yang sekarang. Well, ingetin gue bahwa gue hutang tiga post ke blog ini. Tentang kelas gue yang sekarang, tentang EFOC, tentang pensi angkatan labsraw. Gue lunasin satu hutang--jadi tinggal dua--tentang yang baru kejadian akhir-akhir ini dulu deh: Pensi Angkatan Labschool Rawamangun, Labs Forzalafest. Mumpung masih fresh from the oven--baru kemaren loh :3

 Jadi, kemaren, udah dari minggu-minggu yang lalu sejak gue tau tanggal 26 bakal pensi angkatan, gue ijin nge-hijack mobil sama ayah gue. Sip, dapet izin. Cuma sayangnya hari Kamisnya ayah gue keluar kota. Jadilah gue ditemenin sama supir kenalannya ayah gue. Sip, jadi berangkat. Cuma yang bikin gue cengo adalah pulang sekolah, hari Sabtu-nya, itu kijang abu-abu udah duduk manis di depan sekolah. Ada nenek sama adek gue.. Okelah mereka ikut.

 Sampe Labschool.. Gue udah cengengesan najis aja. Yap, I miss this place so damn much. Lots of fragments of my life were here, scattered in pieces. Salah satunya yaa pensi angkatan. Pensi angkatan pertama gue, dimana gue main lagu 21 Guns bareng Felice, Ola, Joan, sama Kak Qoni.. That's awsum. Oke, gue masuk, terus.. Gue nyapa anak-anak. Dan sedikit sakit juga sih--literally. Gue di-tackle Anggi.. ANJER ITU PUNDAK GUE. Tapi nggak apa lah, seengganya dia masih inget gue :3 ketemu Ara, Ola.. Gosh I miss them both! Terus Hanum si Miss Emotionless-Tsundere, terus Felice, terus Annisa, Riris, Heksa, Echa.. Ada Arifin dong haha -__- terus siapa lagi ya.. Angga.. Sultan.. Terus Faris sombong :| terus siapa lagi..

 Iya, udah, gue udah berenti ngabsen nih. Kalo lu nyapa gue tapi nggak gue tulis komen ya, biar bisa gue edit. #berasaRP

 Terus gue duduk. Pas gue dateng.. Lagi apa ya? Lupa. Pokoknya abis itu Mati Lampu. Keren sih, keren. Tapi itu gue ngeri banget ngeliat crowd depan panggung yang rebutan dapet pick gitar ._. udah ah, gue emang nggak gitu demen sama konser. Terus gue keliling-keliling sekolah nggak jelas.. Ngobrol panjang kali lebar sama Hanum masalah gebetannya dia, cengin dia (ECIE HAHAHAHA) terus nagihin PJ ke Gennara. Terus dipanggil-panggil 'Kakak Dewa' sama Arifin.. Setdeh -__- terus.. Terus nonton Shuffle 216 sama Zelofus #18. Zelofus keren, btw.

 Terus Dream Band performance.. Terus gue udah kayak orang gila aja gitu neriak-neriakin nama Ola sama Kak Qoni gitu haha ._. but they truly rawks. Dan sebenernya intinya gue ke Labschool itu selain nonton Pensi Angkatan.. Buat dicengin. Itu.. Itu.. Itu nggak sopan itu yang ngingetin gue ama dua orang yang pernah gue suka di labs, mana dua-duanya ada lagi huakakakaka =////= terus jam setengah lima gue pulang..

 Pulangnya beli Big Bite dulu di Sevel. Soalnya Terry nggak jadi nraktir Big Bite, hih [-"(

 Udah ah. Laporan macam apa ini. :'| *berguling* intinya adalah.. You guys rawk. Gue bangga pernah kenal kalian semua walaupun cuma enam bulan.. :)

Jumat, 23 September 2011

Quick Update.

 Aaaah, gila, gue kangen ngeracau non-galau di blog inii!

 So yeah, how's life huh? Mine's pretty good. Paling agak-agak kesel aja sih gara-gara jam tayang CSI:NY di B Channel jadi nggak jelas gitu.. I miss my Danny you know :'| *OY* temen-temen menyenangkan.. Banyak temen-temen sesama gila =)) Mae, Meidi, dan kita bertiga sudah terinfeksi oleh pucuk b-) cerita selanjutnya ada di post berikutnya.. Kalau besok sempet dan nggak males ngepost, ahihihi :"> #DOR terus apa lagi ya.. Oh, TO-TO BP.. Mat jelek. IPS-B.Indo.. Lumayan, kayanya. Wish me luck for IPA besok nih b-(

 Itu quick update-nya.

 Inti post ini sebenernya adalah menyatakan bahwa.. Saya adalah fangirl official.

 Dari cowok-cowok ini:




 Penting? Nggak. Tapi gimana ya.. I just can't help but having a huge crush on them.. Jadi gimana dong.. :'| Tenang aja, gue masih naksir sama cowok yang normal kok. Dan maksudnya normal disini.. Ya masih ada di dunia nyata, bukan tokoh anime. :-j

 That's all from me. 10:47, Hanifah Najla Maharani signing out.

 Bye!

Selasa, 23 Agustus 2011

Hujan Bulan Juni

Halo. Sekarang bulan Agustus. Juni udah lewat.

 Eng, ya, monyet juga tahu. Tapi sekarang saya lagi suka bulan Juni. Saya nggak ulang tahun kok bulan Juni. Temen saja juga (seinget saya) nggak ada yang ulang tahun bulan Juni. Tapi saya lagi suka sama puisi. Puisinya Sapardi Djoko Damono. Hujan Bulan Juni.

 Tahu puisinya?

 Itu saya banget. Saya yang terbiasa untuk bottle up feelings, finally letting it go, and regret the fact for keep it unsaid later. Em, ya, yang terakhir nggak ada di puisi itu. But I tend to do so. Tau kenapa? Karena saya pengecut. Terlalu bertolak belakang, kadang saya begitu. Kadang bisa radical honesty, kadang total coward. Dan sialnya.. Gara-gara satu orang doang saya bisa jadi total coward. Bisa jadi bener-bener bungkem, ho-oh aja.


 "Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu"


 Kan, kan? Itu saya, yang cuma bisa merahasiakan apa yang ada di dalam kepala saya. Berani bilang orang yang tau saya di SMP 4 nggak kenal saya bener-bener. Munafik? Iyalah, saya munafik. Hipokrit kalau bahasa orang pinternya. Kan yang bener-bener kenal saya bolak-balik cuma.. Heh, cuma Hira, Nida, sama Hanum. Terry, Syifa. Ehem, ada sih yang lain, tapi ilang kemanaa gitu nggak tau haha. Tapi kan begitu kan, saya munafik begitu karena saya pengecut. Nggak berani ambil resiko untuk bener-bener buka diri.


 "Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu"


 Itu, yang saya bilang tadi. Dipendem, diem aja, nggak bilang.. Nanti nyesel karena diem aja. Mau bilang nggak berani karena coward. Serba salah.. Karena satu orang aja. Dan sialnya itu cuma one-direction-feeling, karena dia nggak ngerasa begitu kan ke saya. Ya sudah.. Saya diam saja. Membiarkan rasa rindu yang menetes bak hujan itu diserap oleh akar pohon, menguap dan menghilang, seolah tak pernah muncul.

 Seolah hujan yang memporakporandakan hati tidak pernah terjadi.


 Semua yang di center credit ke Sapardi Djoko Damono, anyway. :)

Jumat, 15 Juli 2011

Home.

 Tadi.. Gue coba searching definisi tentang 'Home' di google. Tapi nggak ada yang cocok sama definisi tentang rumah di kepala gue. Maka itu gue coba bikin definisi sendiri tentang apa itu rumah menurut gue. Dari sudut pandang gue, seorang anak perempuan tiga belas tahun yang.. Selalu dicap aneh sama orang.

 Rumah itu lebih dari sekedar bangunan tempat lo tinggal. Rumah itu adalah suatu tempat dimana elo bahagia hanya dengan jadi diri lo sendiri. Suatu tempat dimana lo bahagia hanya dengan interaksi-interaksi dengan orang-orang lain yang juga disana. Suatu tempat yang akan selalu lo kenang, bahkan saat lo harus pergi dari sana dan mungkin, mungkin nggak kembali lagi. Suatu tempat yang punya tempat spesial di hati lo, yang bener-bener berharga dan mungkin hanya dengan mengingat memori-memori yang lo buat di rumah akan bisa bikin lo senyum lagi, bahkan saat keadaan dan lingkungan seolah berkomplot buat bikin lo dalam keadaan yang sebaliknya.

 Sekolah katanya rumah kedua. SD Muhammadiyah.. Ya, dulu itu rumah kedua gue. Wajar lah kalo gue ngerasa deket banget sama temen-temen gue disana. Dari kelas satu temen-temen nggak pernah berubah.. Mau nggak mau pasti akhirnya akan jadi deket. Mungkin awalnya gue sempet berpikir, 'ih gue kok sekelas sama si ini sih' atau 'males gue sekelas sama si itu'. Tapi pada akhirnya gue tau bahwa tanpa mereka semua gue nggak akan jadi gue yang sekarang. Mereka yang udah melewati seleksi alam buat bertahan selama enam tahun.. Gosh, enam tahun itu lama loh. Dari awalnya 32 anak, tambah-kurang-tambah-kurang.. Jadilah 25 yang udah gue anggap keluarga sendiri. Nemesis? Ada laah. Yekali gue idup enam tahun sama orang yang sama ga berantem =))

 Tapi gue tahu bahwa gue bisa 'bersandar' ke mereka.

 SMP.. I just found that junior high isn't that easy. You just can't talk to certain person without being cool. Dan gue sangat-sangat sadar that I'm not cool enough to talk to them. But I decided to moving on, I always said that I am proud to be a nerd. Geek, whatever. And until now I still am proud with the fact that I'm not those cool girls. Tapi lagi-lagi, gue beruntung bahwa gue masih bisa menyebutnya rumah, walau emang gue ada.. Euh, sedikit dendam sama seseorang disana :| bukan anak cewek kok, you've been a good friend, even though I'm not really know you :D lucky to know you.

 Now that I'm moving on to another town, mau nggak mau gue harus bisa fit in. Or I'll spent my whole time here being a weirdo, loner. And even though I'm a nerd, I hate it. To be alone. Months has passed.. I haven't find my place-called-home yet. You can say that I am alone. Well yes, I have those who I know quite well.. But I just simply don't feel like this is who I really am. I'm still searching, I'm still moving. I am in the middle, I doubt things. I feel lonely.

 Tapi gue nggak. Gue punya IH. Gue punya temen-temen roleplay. Dan mereka sudah ada untuk gue sejak lama. Mereka nggak memandang siapa gue. Mereka nggak peduli gue masih anak bawang diantara mereka. Mereka hanya menyediakan bahu mereka untuk gue bersandar dan menangis, menyediakan telinga mereka untuk gue bercerita, menyediakan waktu luang mereka sekedar untuk mengobrol sama gue, memberi suntikan semangat, atau bahkan ngeracau nggak jelas. Gue masih inget waktu itu habis dari makam Ibu. I just simply feel awful, like I'll just blast and cry. Dan demi ngingetin orang-orang di YM, gue pasang status. Intinya balesnya sesuai mood.. Or something like that. Told them I'm in the awful mood.

 Tapi Kat poke. Hanya dengan emot peluk, dan dia bilang cuma numpang peluk. Dan setelah itu gue malah nangis beneran.. Tahu bahwa ada seseorang yang peduli sama kita itu rasanya.. Aaah, bener deh, itu rasanya bener-bener nggak bisa dideskripsikan. Banyak lagi kejadian-kejadian kaya gini, momen yang menurut gue nggak-penting-tapi-manis. Yang sangat berharga.

 And I really am a lucky bastrd to know you. All of you. :")

Kamis, 14 Juli 2011

Kecewa.

Iya, saya kecewa banget.

KENAPA BANYAK YANG BILANG FLACK LEBIH GANTENG DARI DANNY? Danny is hawt geek, ya know. Flack itu.. Kelewat sadar diri bahwa dia ganteng. TT.TT

Dan ini.. Cuma racauan.

Rabu, 13 Juli 2011

Life.

"Urip sejatine gawe urup"
--Anonymous.
 Na'ah, Saya nggak dibesarkan di lingkungan keluarga yang jawa banget. But yah, masih ada lah darah jawa-nya hihihi. Diatas itu artinya.. Hidup itu seharusnya memberikan arti buat sekitarnya. Dan karena sejujurnya keluarga saya dominan ke sunda, maka saya baru dapet kata-kata ini dari komen di blognya Panji Pragiwaksono. Dan ini bikin saya ngerasa.. Malu. Ya, malu.

 Apa yang sudah saya beri ke sekitar saya?

Efek Roleplay

Ini.. Post ga penting sumpah =)) cuma pengen bikin aja :|b efek-efek setelah setaun join di dunia RP.. Gitudeh. Kegilaan dan ke-aneh-dan-freak-an saya diantara temen-temen non-RP. Sengaja nggak dinamain mana saya mana orang-orang bingung.. Kentara lah nanti. =))

 1. "Iiih Kyuhyun ganteng ya.." "Ha? Kyuhyun?" "Ini loh." *nunjukin foto* "OOOH, RAFFAEL SALVEAU!" "....Hah?"

 2. "Laladon laladon!" "..Hah? Landon?" "...."

 3. Nyoret-nyoret inisial-inisial pair yang saya stalk macem C.W-N.T, K.E.W.L-E.S... Something like that.

 4. "Itu yang tinggi namanya Sooyoung." "Ooh, Estrella.." "Sooyoung!" "..Eh, iya, Sooyoung."

 5. "Ih gila itu Gnomeo-Juliet unyu yah." "ENGGAAA. Lebih unyu KB-WJ." "..Iiih siapa sih Ran?"

 6. "Penemu permainan basket siapa sih?" "Quintus Umfraville." "..Eling Ran."

 7. "Malu tau gue." "AAAH TSUNDERE LO!" "Hah?" "...."

 8. "Gila ya, mau gue punya pacar kaya dia." "Engga ah, maunya punya pacar kaya Vale." "SADAR WOY!"

 9. "Ih si Kim Bum ganteng, cocok sama Ga Eul." "Kim Bum? Oh si Jack Chou." "..Lo lagi dimana sih?"

 10. "Esa Sigit ganteng." "Gantengan Mike Motsok wooo." "YA GUE MANA KENAL?"

 11. "Lo nonton Playful Kiss nggak?" "Iya. Cewek-Cowoknya kaya Apple-Kiev.." "..Apa kata lo deh."

 12. "Ih Miiko-Tappei manis ya!" "He-eh, Tappei tsundere. Kaya West." "...Okelah."

 13. "Eh ni cowok ganteng deh. Siapa sih namanya?" *foto Eiji Wentz* "Oh si Argie." "..Hah?"

 14. "Anjir. Gue shipping Kyuhyun-Sooyoung." "ENGGAAA. POKOKNYA ARGENTUM HARUS SAMA ESTRELLA." "....Ohkay..."

 15. "Aaargh anjir itu si WJnya tsundere abis tapi unyu banget tau nggak gemes gue aaaargh..." "Praktek oy. Excel. Bukan mozilla."

 16. "Eh eh, liat deh. Model yang ini cantik ya." "Oh si Ellena Pavarell." "Bukan, namanya Bruna Tenario."

 17. "Serem yah, suka makan anak." "Hng? Erkling?" "SUMANTO!"

 18. "Bruno liriknya unyu tau." "Ha? Bruno kan.. Kuali Ayahnya.." "Bruno Mars.. Ran, bangun."

 19. "IIH ITU APA." "Horklump." "Hah?" "YA JELAS KAKI SERIBU."

 20. "Kuda terbang apaan sih?" "Aethona." "Bukan.. Pegasuus.." "IIIH AETHONAA!"

 21. "Ini alamatnya dimana sih?" "18 Acanthia Way." "...."

 22. "Skandar pacar gue.." "Pacar gue tau! Kan dia waktu itu tukeran kado ama gue di Menara." "...."

 23. "Anjir Logan Lerman ganteng." "Lagi patah hati tuh cowok." "YANG BENER?"

 24. "Logan Henderson siapa sih?" "Oh dia. Naksir ama Camielie Pauline." "Camielie.. Siapa?"

 25. "Greyson udah punya pacar belom sih?" "Udah. Angelica Vinyl." "ITU SIAPA?"

 Segini dulu deh, entar kalo ada pasti ditambahin =))

Letting Go.

"Where were you;
When everything was falling apart?"
--You Found Me, The Fray
  

 Itu. Pertanyaan itu, lirik lagu itu, adalah pertanyaan yang ngeganggu otak saya semenjak saya lulus dan pisah sama temen-temen. Sekaligus apa yang selalu saya ingin tanyakan ke mereka semua. Terutama kepada dua orang yang udah.. Hmm, menghilang gitu aja dari hidup saya?

 Sejak saya lulus, bisa dibilang kami, enam orang sahabat yang tadinya dekat sekali, jadi pecah. Yang menghubungkan saya dengan tiga teman saya yang lain hanya seorang sahabat yang alhamdulillah sampai sekarang masih dekat dengan saya. Itu juga saya hanya tau kabar beritanya--nggak ada komunikasi apa-apa. Yang satu lagi? Hilang. Saya nggak punya kabar berita tentang dia sama sekali. Seolah nggak pernah ada dalam kehidupan saya sebelumnya. Mau apa lagi kan? Ya sudah, saya coba aja fit in di sekolah baru saya, siapa tahu saya punya sahabat baru lagi.

 Beberapa bulan kemudian, Ibu pergi. Sedih? Ya. Sangat. Dan pada waktu itu saya bahkan masih senyum dan bilang 'nggak apa' ke teman-teman sekolah baru. Karena saya masih nggak bisa bener-bener terbuka sama mereka--masih ada satu sisi yang nggak mau saya tunjukin ke mereka. Sisi cengeng saya yang cuma saya simpen ke mereka-mereka yang udah bener-bener tau saya bolak-balik-atas-bawah. I'm craving for them, tapi entah kenapa.. Rasanya diantara saya sama mereka--kecuali si 'penghubung' itu--ternyata memang gap-nya gede. Apalagi yang bisa saya kontak juga cuma satu, dan dia.. Ah, katakanlah sedang sibuk. Saya nggak mau ganggu, ya sudah. Saya mundur aja.

 Walau satu sisi dari saya masih meneriakkan kata-kata diatas:
 "Lo dimana waktu gue sedang 'jatuh'?"

 Ganti tahun, saya pindah ke Bogor. Awalnya emang sedikit susah, but I do survive. Dan saya masih sedikit berharap bahwa semuanya akan kaya dulu lagi--seengganya nggak ada lagi basa-basi dan kecanggungan diantara saya sama teman-teman saya yang itu. Tapi ternyata salah, kan. Fakta bahwa mereka semakin sibuk dengan dunia mereka bikin saya tambah kesal. Ya, kesal. Nggak sedih. Karena waktu itu saya masih nyari kambing hitam--maka saya menyalahkan mereka yang begitu cepat melupakan. Apalagi saat salah satu dari mereka--ehemehemcoughpunyapacarcoughcoughehem--dan PDA-nya abis-abisan. Oke, yang ini saya beneran murka karena mereka nyepam abis-abisan di timeline--sementara saya cuma follow salah satu dari mereka. Terus, terus.. Saya masih marah. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk berusaha nggak peduli.

 
 Sampai beberapa hari yang lalu.. Hmm, saya buka-buka arsip notes di FB. Foto-foto. Post-Post di blog jaman dulu, semua yang berhubungan dengan mereka. Dan bukannya rasa kesal dan kecewa yang timbul kaya dulu.. Sekarang saya cuma senyum kecil. Inget semua kegilaan yang dulu saya ciptakan sama mereka, all the precious moments and the pain we had. Rasanya nggak lagi bikin marah.. Rasanya kaya' ada sesuatu yang terangkat dari saya. Lega. Sampai saya akhirnya sadar bahwa saya sudah belajar untuk melepaskan, dan walaupun masih ada sedikit rasa ragu.. Rasanya lebih baik begini.

 Sekarang saya udah sadar dengan fakta bahwa perubahan pasti ada--itu yang menandakan bahwa kita hidup. Dan mereka juga melakukan hal yang sama dengan saya--berubah. Hanya saya mungkin mereka nggak sadar, dan orang-orang sebaik mereka nggak pantas disalahkan. Saya mungkin waktu itu masih nggak bisa menerima keadaan dan mencari sesuatu buat disalahkan. Tapi sekarang saya sadar, dan saya... berterimakasih setulus hati dari lubuk hati yang paling dalam... Terimakasih. Terimakasih untuk tahun terbaik yang pernah saya jalanin sama kalian. It was all the best. Benar-benar tahun terbaik yang pernah saya jalani sampai sekarang.

 "Don't cry because it's over;
Smile because it happened."
--Dr. Seuss


 Sekarang kata-kata saya itu. :)

Senin, 11 Juli 2011

Strenght.

"Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sekali pun tidak."
--Donny Dhirgantoro


 Peringatan dan motivasi. Peringatan untuk nggak underestimate siapapun. Motivasi untuk nggak peduli sama orang-orang yang meremehkan saya, karena bahkan Allah sekalipun nggak pernah meremehkan saya. Dan kalau Allah nggak pernah meremehkan saya, kenapa orang-orang yang lain harus? :)

Minggu, 03 Juli 2011

Beliefs

"Well, we have nothing if not beliefs, your majesty."
 --Reepicheep

 I just.. Like this quote. It reminds me to keep believing, to keep my hopes hung. To keep chasing down my dreams. To believe in who i am, to keep believe that good things will come to those who wait patiently and works hardly. It kinda hits me too, because sometimes i just.. Doubted things. Disbelieve things. But yes, the mouse's right. Beliefs keeps us chase our dreams down. Keep us on track.

 And yes, this is one of the rare moments. Midnight, galau-free. Cool isn't? b-)

Selasa, 28 Juni 2011

Ultimate Galau List.

Oke. Jadi ternyata gue masih butuh media ngeracau setelah nulis post semi-galau dibawah itu, mwakaka -___-" jadi post gue yang sekarang ini adalah.. eng, rekomendasi. Bukan tempat makan. Bukan buku. Bukan film. Bukan tempat main. Jadi yang gue rekomendasiin adalah.. playlist yang biasa gue puter kalau lagi galau tudemax. Lagunya juga galau-galau sih :|b

 1. Nothing by The Script. The Script emang terkenal buat lagu-lagunya yang galau. Koreksi; lagu The Script mana sih yang nggak galau? Jadii kalau lagi galau biasanya gue nyetel lagu ini, pasang headphone, nyanyi. Lagunya sih emang dalem ya, tentang cowok yang baru putus sama ceweknya dan temen-temennya itu kaya, "Man you're better without her." Tapi deep down dia tahu bahwa sebenernya he's not over her. Ini galau spesialisasi broken heart, menurutku :|b

 2. Wherever You Will Go by The Calling. Yes, salah satu dari ultimate galau song yang biasa aku puter kalau galau lagi. Tapi ga nyanyi, range suaranya rendah banget buat aku -___- yep, ini biasa diputer kalau galaunya gara-gara kangen orang. Liriknya juga menurut aku rada 'njleb' buat aku =)) tapi ada satu line yang aku suka banget: "In your heart, in your mind, i'll stay with you for all of time." sometimes kinda tells me that they'll be here with me, in my heart.

 3. Teardrops on My Guitar by Taylor Swift. Ini sih.. Udah kaya mars galaunya cewek-cewek sedunia ya :"| tapi duh.. Taylor Swift itu ya, dia udah kaya stalking cewek-cewek, dan nulisin itu dalam bentuk lagu. This song is like, the ultimate broken heart song. Semua yang pengen aku sampein ke orang itu udah ada di dalam lagu ini. Cowok itu, yang sangat nggak aware sama sekitarnya, sangat nggak aware bahwa ada orang lain yang suka sama dia. Orang itu, yang udah punya perfect girlfriend. Skip this, gue udah mulai sesi curhat.

 4. So Close by Jon McLaughlin. Lagu aku kalau lagi despo :"| *HEH* tapi ya.. Aku bisa beneran mewek kalau emang aku lagi fase desperate + total eclipse of the heart broken heart. "I bid my goodbye and never knew" itu aku banget. "So close to reaching that famous happy end" juga. Seolah menggambarkan aku yang sudah sangat dekat ke "happy ending" tapi.. Well yah, cuma so close. failed happy ending. Dan ini juga spesialisasi galau broken heart. :|

 5. Home by Michael Buble. Ini lagu aku kalau ayah lagi pergi keluar kota :') Lagu ini.. Ya Allah, I'm lost at words to describe this one. Seems like Buble really know how to make us--the one who listen--bener-bener hanyut dalam perasaannya. Aku yang kalau lagi kangen ayah bisa dibikin garuk tembok sambil kais-kais tanah dengernya. Okegagitujuga :| tapi intinya.. I just simply think that this song would fit for every dad and husband in the world. :"|

 6. Gomenasai by t. A. t. U. Lagu lain yang bisa bikin aku mendem di pojokan kamar. Nggalau. Karena.. Tau kan, kadang aku ada fase loner-nya. Fase psycho aku. Yang bikin orang kadang takut ngedeket sama aku. Jujur aku nggak berniat bikin mereka takut, really. Kadang aku pengen manggil mereka dan say it's ok to be with me. Tapi sayangnya itu nggak bisa dibilang oke, karena aku nggak mau mereka malah ended up hurt kalau sama aku yang lagi saiko. Line yang: "When i wanted to call you and asked you for help, i stop myself" itu.. aku banget. Aku butuh bantuan mereka untuk mengeluarkan aku dari sisi darkness aku, tapi aku ngeberhentiin diri sendiri karena aku tau that would just simply hurt them.

 7. Berlin by The Trees And The Wild. My newest obsession haha! Band indie jebolan Indonesia ini keren abis deh. Aku udah denger beberapa dari lagunya, tapi yang paling ngena di aku.. ya Berlin. This song is about.. Hm, kind of rejection? Dan dengan gitar akustiknya yang emang keren.. Hng, i instantly fell in love at the first moment i heard of this song. A must heard!

 Sebenernya masih banyak. Banget. Ada.. Hng, 24 lagu galau di current playlist aku =)) tapi udah yah, udah mau jam satu malem ini -__- Hanifah Najla Maharani signing off, bon adios!

 P. S: Iya, gue utang post ama lu. Ntaran gue bayarnya kalo udah rada waras. bwakakaka. -_____-"

Minggu, 12 Juni 2011

Distance

What's in a distance?
 For there is longing, longing for those in distance
 Patience, patience of waiting for them
Doubts, questioning questions that will never answered:
Will they ever comeback to me?
And for the most
 There are spaces in distance.
 Spaces that you don't know how to fill it
 Unless by those you keep faith in,
 By those who you wait to comeback to you.

P.S: Racauan gue tingkat dewa. Tenses abal, bwakakaka. Ditulis ditemani popcorn, buku TIK, dan chat YM dengan seseorang. :)

Kamis, 09 Juni 2011

List of Wishes

Hey there! Udah janji kan bakal aku kasih salinan dari daftar hal-hal yang aku pengenin? There you go.

 1. Masuk surga ^^v
 2. Naik haji
 3. Kuliah di London/USA/Prancis/Jepang
 4. Jadi dokter/ahli farmasi
 5. Lulus SMA dengan NEM terbaik \m/
 6. Selesai SMA mau masuk ITB/UI
 7. Masuk SMA 1
 8. Bisa ngerasain prom. supersillyiknowbutwhatever
 9.  Lulus SMP 4 dengan nilai baik :3
 10. Kelas 8 kelasnya nggak diacak.
 11. Naik kelas dengan nilai baik
 12. Nulis seengganya satu buku
 13. Jalan-jalan keluar kota sama temen-temen SD! xDD
 14. Ketemu temen-temen IH yang belom pernah ketemu
 15. Bisa main biola dengan baik
 16. Bisa ketemu Skandar Keynes waktu masih cakep  sumpahinimulaingaco
 17. Ketemu Remedy Waloni WOY
 18. Tampil di pensi. Ngapain aja boleh deh :|
 19. Hape baru.
 20. Laptop baru.
 21. Nemuin obat penawar kanker
 22. Ngerasain musim gugur di UK
 23. Keliling dunia
 24. Punya kamera sendiri.
 25. Ngerasain fieldtrip Yogya/Bandung

 Itu ditulis dengan format begitu beneran, ga aku tambahin emot atau strike. ditulis selesai UKK IPA, ditengah kebosanan. =))

Rabu, 08 Juni 2011

Koro Garu Iwa, Kimi Ni Asa Ga Furu - Asian Kungfu Generation

If I could I would want to repaint this world
not something as big as getting rid of all wars
but i kinda want that as well

won’t be an actor or a movie star
on the contrary i can’t even put up a good smile when I'm facing you
someone like me really has no way to do it
aah..

Everything I did was wrong, and I don’t understand why I’m still rolling rolling
I’ve never taken care of it thats why my heart is hurting
before this surely our hearts were already entangled rolling rolling

with the speed of tumbling over frozen ground I set off running
there isn’t a reason but somehow i am sad
I don’t cry thats why I don’t get much help

so I sing to warm up such a night
the rock is rolling, bringing us along to somewhere somewhere
a life that splits the solid ground has sprouted

before we cross over that hill, so that it will shine
the morning that will light up even your loneliness
the little red car is carrying you
over the faraway bend
 and I can’t see you from here anymore

there is nothing left, and I don’t understand why I’m still rolling rolling
I’ve never taken care of it that's why my heart is hurting
before this surely our, hearts were already entangled rolling rolling
with the speed of tumbling over frozen ground I set off running

The translation! Haha. Lagu ini.. Nggak tahu, been stuck in my head for days. I just.. simply like it. The lyrics in the first stanza.. I just simply like it. No special reason.

Good Deeds

 Listening to Nothing - The Script

 Nggak, gue nggak mau galau. Kebetulan Windows Media Player gue lagi galau dan muterin ini. Terus kenapa gue majang begituan? Pengen doang. #gubrak

 Entah kenapa akhir-akhir ini gue jadi sering mikir. Mungkin udah pernah ada yang menyatakan tentang ini.. Tapi gue baru kepikiran aja. Bahwa hanya dengan melakukan satu hal baik setiap hari, kita bisa menularkan kebaikan itu ke orang lain. Yeah, satu aja. You don't need to be a social fighter or something like that, walaupun lebih bagus kalau memang lo bisa dan memungkinkan begitu.

 Jadi gini. Katakanlah lo menolong orang. Lo yakin kan kalau suatu hari Allah bakal ngebales kebaikan lo? Salah satunya adalah dengan menolong lo saat lo lagi susah. Biasanya, perantara-nya itu orang lain. Dan orang ini juga melakukan kebaikan, kan, dengan menolong lo. Dan maka karena dia sudah menolong lo, Allah akan memberikan ganjaran kebaikan lagi untuk orang itu karena sudah membantu lo. Dan terus begitu, begitu.

 You enlarge it.

 Oke, ini bener-bener random thoughts yang nyasar di kepala gue pas lagi belajar Kimia. Hng, should've continue the study now on, Hanifah Najla Maharani signing off.

 Bon Adios!

Selasa, 07 Juni 2011

Write Down Your Dreams

 I know, i know. Should've study for the final exams. But I understand about heat and blahblahblah, so I'll write down my thoughts here.

 Aku masih inget. Dulu, waktu aku umur empat tahun, aku bilang sama Ibu sama Ayah kalau aku pengen ke Bali. Aku juga bilang aku pengen cincin emas. Terus Ayah sama Ibu bilang, coba tulisin apa yang kakak pengenin di notes (iya dulu aku punya notes powerpuffgirls gitudeh). Aku tulisin, terus sama Ayah-Ibu nggak tau deh disimpen dimana itu notes-nya.

 Timeskip ke waktu aku lagi masa MOS di Labschool Rawamangun. Ada pembicara yang bilang, kalau kita pengen sesuatu, coba ditulis diatas selembar kertas, pasti ntar jadi kenyataan. Dan dia nunjukkin bukti konkritnya, seseorang yang bisa sekolah di Jepang karena itu. Waktu itu aku cuma ketawa aja, aku masih mikir kalau itu cuma wicked coincidence.

 Tapi sekarang aku baru kepikiran bahwa.. Mungkin aja itu masuk akal. Dulu aku masih inget aku nulis permintaan-permintaan itu. Dan waktu aku tujuh tahun, Ayah sama Ibu beliin aku cincin emas putih kupu-kupu buat hadiah ulang tahun. Tapi waktu itu aku masih terlalu kecil buat engeh bahwa dulu aku juga pernah minta cincin emas waktu umur aku empat tahun.

 Lanjut, waktu aku kelas empat. Aku sama tante aku, sama adek, sepupu, om, sama nenek aku pergi ke Bali. Aku inget banget bahwa waktu kecil aku pengen pergi ke Bali, aku pengeen banget. Soalnya dulu sebenernya waku juga pernah ke Bali tapi waktu itu aku masih di dalam kandungan Ibu (haha enggak banget ini sumpah -___-"). Tapi lagi-lagi aku nggak nyadar bahwa aku pernah nulis itu di notes PPG-ku yang sekarang nggak tahu dimana.

 Dan aku baru sadar sekarang (telat amat yak baru nyadar umur tiga belas wakaka -__-) kalau mungkin mimpi-mimpi dan harapan aku yang waktu itu aku tulis di selembar kertas emang bakal jadi kenyataan. With efforts, for sure. Ya kalo ga pake usaha tiap kali ulangan tinggal tulis aja di selembar kertas 'pengen nilai bagus' :|

 Dan mulai sekarang.. Aku mau coba nulisin semua keinginan dan harapan aku.. Di selembar kertas. Haha, nanti aku tulis kopasannya kesini kok ;;)

Senin, 06 Juni 2011

Shocking Results.

Nggak, gue bukan lulus UN atau gimana. Kelas tujuh aja belom kelar :| Cuma gini, barusan gue baru main ramal-ramalan (mainan jaman kelas dua SD!) gara-gara kangen. Nostalgia, you know. Disuruh masukin crush, fine gue masukin. Dan salah satunya ada first crush gue.. Well yea, up until now i know that actually i do still like him. Intinya gue masukin nama dia. He got a girlfriend already, jadi gue anggepnya buat lucu-lucuan aja. Buat inget-inget jaman gue masih suka sama dia.

 But guess what? Nama dia yang keluar.

 Well yea, the site sez dat one day i met him (I MET HIM ALREADY, REALLY) and we got married and moved out to Switzerland (I like UK better, thanks) and had seven kids (.....NO THANKS. NO THANKS) and i drove a blue pajero (You know what? That's.. Kinda tacky, i guess) aand i work as a traveler. Well, the last one sounds cool but..

 Really? -________-"

 demiapaguengeracaudoang. inicumaefekkaget.

Kamis, 02 Juni 2011

Mandy Moore - Only Hope

There's a song that's inside of my soul
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold
But You sing to me over and over and over again

So I lay my head back down
And I lift my hands
and pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now you're my only hope

Sing to me the song of the stars
Of Your galaxy dancing and laughing
and laughing again
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that You have for me over again

So I lay my head back down
And I lift my hands and pray
To be only yours
I pray to be only yours
I know now you're my only hope

I give You my destiny
I'm giving You all of me
I want Your symphony
Singing in all that I am
At the top of my lungs I'm giving it back

So I lay my head back down
And I lift my hands and pray
To be only yours
I pray to be only yours
I pray to be only yours
I know now you're my only hope

Hai! Gue lagi keracunan film A Walk To Remember dan Only Hope ini adalah salah satu soundtrack filmnya. Galau? Hm--lumayan, dari skala 1-10 kegalauan.. 9 lah :-? *ITU MAH GALAU WOY*. Adegan pas lagu ini diputer juga unyu banget.. Pas lagi drama sekolah.. Adegannya Jamie-Landon.

 JAMIE JANGAN MATIIIII! T^T #WOY

Rabu, 01 Juni 2011

Life These Days

 Holla! Lama ga update yah? Haha, blame this on the blogspot :|

 My my my, There's soooo much to tell you about life these days! Mulai dari mana ya? SBK, I guess. Hng--maksud gue, kerja kelompok gue SBK itu udah bener-bener... Beh, menguras emosi dan air mata deh buat gue :| Tapi kayanya setelah kejadian gue ngamuk-ngamuk sama anak-anak cowoknya mereka mau denger sedikit, dan gue juga mencoba buat dengerin mereka :D Dan hasilnya.. Beh, bener-bener bikin ga nyesel! Kelompok 4 lumayan bagus juga, walau menurut gue nggak 'the best' lah. Dan gue sama Hanna cuma bisa nyengir aja kaya orang sakit gigi kalo ada yang bilang kelompok kita 'kompak'. Haha, gatau aja sih mereka :|

 Kerja keras gue panas-panasan pake kebaya terbayarkan! #DOR

 Terus.. Hee, ada kejadian apaan lagi yah? Oh iya, tugas Conversation. Nah, yang ini bahkan berhasil bikin gue ngamuk lebih parah dari SBK, dan parahnya gue sampe maki-maki. Dan jangan pura-pura gatau deh gue kalau maki-maki kaya gimana :| Parah? Banget. Loh, gimana ga marah dong gue? Bayangin ya, anggota kelompok gue ada.. Ada enam. Yang kerja cuma setengahnya! Oke, gue bisa maklumin satu, dia les kan (hey there Reza! Muakakaka). Well, tiga seperempat sih yang kerja sebenarnya. Satu kerja tapi cuma setengah-setengah (I know you, Algar. Bwakaka). Terus gue bikin puisi. Yumni konsep dekorasi. Dhimas jadi yang bener-bener dekorasiin.

 Satu lagi? Kelaut. HAHA.

 Maksud gue, well yea, gue udah nggak suka sama orang ini dari awal. Gue sama Reza kan ada dendam pribadi sama dia, sejujurnya. Tapi maksud gue.. Playing PvZ and soccer instead of doing your assignment? Man, you're no longer a six years old kid. Numpang nama? Ogah. Dan dia ga beres-beres abis kerja. Kerja enggak. Dan makasih buat Oma Yumni yang mau dengerin aku marah-marah dan ngamuk nggak keruan, ehehehe ^^V

 Ini gue agak skip-skip timeline ya, gue udah lupa soalnya. Udah Juni men secara :| berikutnya adalah.. Main Truth or Dare. Versi sininya sih Jujur Berani ya, sama aja lah secara arti ahaha. Si Hanna tuh dapet Dare yang paling seru, tereak "GUE SUKA SAMA *****" di depan kelas. coughcoughakujelescoughcough  ENGGAK DENG ITU AKU NGERACAU ABOBIL DOANG SUMPAH AKU GA JELES NGAPAIN AKU JELES HAHAHA. Terus gue dapet Dare-nya.. Heem.. Apa ya? Oh, gue disuruh ngomong "Kamu marah? Maaaf.." dengan style sok imut. Ke siapa ya? Lupa gue bwakaka. Dio. Eh apa Capik ya. Eh apa Girin ya. Eh apa Audi? Lupa ah tauk :| Terus dare yang satu lagi.. Tereak ke si [censored] gue benci sama dia. Haha, itumah gampang men, gue emang benci ama dia ini.


Hari ini. EXPLOSION DAY! Maksudnya ya, ini hari terakhir belajar. Dan pelajaran makin gila aja :| Mat.. ulangan 40 soal. Soalnya dituker-tuker. Dikasih batas waktu. Dan setelah anak-anak diambang batas kegilaan dan kegondokan, yang dikumpulin soalnya aja. KURANG GONDOK APAAH? Agama.. Tes. Biasa aja. Fisika dua jam. Bayangin dong abis keram otak ngerjain mat dijejelin fisika. Anehnya gue lumayan konek, entah kenapa, muahaha. Terus kacamata gue dirusakin sama Audi. Tcih. Well ya, Geri juga sih, tapi tiga perempat salahnya di Audi. Lebay sih lu, weeek. :p terus.. em.. fotokopi soal-soal yang sampe bolak-balik, kebelet pipis, duit gue kepake..

 But it was fun, afterall.

 Anyhow, salahkan ke Oma Yumni gue kesurupan setan Korea. Gue dijejelin SNSD. Oh! sama Gee-nya SNSD. Penasaran, buka deh Run Devil Run-nya SNSD. Dan karena penasaran, gue buka-bukain beberapa boyband korea lain, bangsanya SHINee, Co-Ed School.

 DAN GUE SUKA YA ALLAH! GUE SUKAA!

 #guesakit

 Such days, wish i could repeat time. Gotta off now, Hanifah Najla Maharani signing off.

 Bon Adios!

Rabu, 18 Mei 2011

May Contain Harsh Language.

Kesel? Hooh. Marah? Yekali.

Ohai, gue lagi gondok. Gondok yang, like srsly, lu pengen bejek-bejek sesuatu, lu mendadak ngerasa destruktif. Yang lu mendadak merasa jadi pembunuh berdarah dingin yang bahkan cuma ngakak sarkas kalo orang yang lu benci akhirnya menderita.

 I hate unpolite people, really. And especially if they ask for more respect. I mean, why should i stay nice for such person like that if they don't respect me back and stuffs like that? I don't give a damn, yes. I don't give a fucking damn. Kasar ya? Ohaha, emang gue peduli. Apalagi orang yang bikin gue marah.. They just simply act childish and foolish, as if they are expecting that i would forgive them that easy.

 I don't forgive people that damn easily, girl. So just shut the fuck up and back the fuck off.

Rabu, 11 Mei 2011

16.39

 Listening to Back to December - Taylor Swift


....Kayanya gue nggak bisa nepatin janji untuk ga nulis galau di sini. Haha. :| anyhow, kalau emang pengen baca beberapa tulisan-tulisan gue yang ga gitu galau buka tumblr gue aja.

 Ohkay.. Mungkin dari beberapa post sebelumnya kalian bisa bikin kesimpulan kalau gue itu cuek. Psycho, galak, blah, apadeh bahasanya. Tapi gue sangat sadar kalau secara emosional, dari dalam.. Gue sangat sangat rapuh dan nggak bisa ngontrol emosi gue sendiri. Gampang cemburu? Ya, gue ngaku deh. Bahkan hanya dalam masalah.. Say, masalah sepele? Bahkan gue nggak ikhlas liat orang yang bener-bener gue sayang sama orang lain. Posesif? Ya, sangat. I keep them for myself.

 Yang bikin parah adalah fakta bahwa gue ga punya cukup keberanian untuk ngomong langsung ke orangnya. Gue mendem, ya. Cuma bisa diem. Kalau bener-bener bikin gue sedih paling langsung nyetel lagu galau, nyanyi-nyanyi nggak jelas nyambi nangis. Atau kalau gue sedang mood bodoh, gue meyakinkan diri sendiri kalau gue nggak apa-apa dan masih kuat. Oh well, gue beruntung masih ada seseorang yang mengingatkan gue untuk 'nangis aja kalau lu emang mau nangis. Jangan nyembunyiin tangisan dibalik tawa'. Eum, kata-katanya siapa tuh kaya gitu bwakaka.

 Dan ya, racauan nggak penting ini cuma efek blending. *mantengin foto P. G* *susut air mata* #WOY

 See ya later. Gue di warnet nih, lappie gue lagi nyolot. Bon adios!

 P.S: Gue bangga saat tau ada yang demen stalking blog ini. Bwakakaka.

Sabtu, 07 Mei 2011

Part 1: Those Who Means So Much For Me

 Halo! Nih, udah janji gue postingan berikutnya nggak galau :| Kali ini gue mau nulis orang-orang--sahabat-sahabat, apa deuh--yang bener-bener.. Wargh, bunch of thank you won't be enough for them. Well then, check this out, dude B-) #APADEEH

 1. Nida Khairani. GYAAAH! Ini, cewek ini udah nunjukkin ke aku kalau persahabatan nggak kenal waktu sama jarak. Aku sama dia udah sahabatan dari TK, SD juga sama-sama sampe kelas 4 SD, terus bahkan setelah dia pindah ke Depok dan aku sekarang di Bogor, kita masih sahabatan sampe sekaang. Masih suka ngobrol, chat... Hng, she's one of my best of the best friend. Miss you ({})

 2. Thahirah Nasution. Hira... >:"|< Cewek ini juga sahabat aku yang paling deket, apa-apa ceritanya ke dia. Tapi kalau dia lagi OL YM aja, mihihihihi. Dan kita berdua.. Hng, seleranya bener-bener hampir sama deh. Mulai dari masalah musik, buku.. Sampe cowok ganteng B-) Eh beneran, aku masih inget waktu kelas 4 kita suka heboh, berantem ngerebutin Skandar Keynes =)) =)) Dia juga kalau mau nyari pacar buat partisnya konsultasi ke gue dulu, nyari mana yang cakep mana yang nggak B-) Kalau udah ngumpul sama Nida sama Hira.. Beh, udah deh. Kaya' segerombolan orang gila =)) #DOR

 3. Alpinus R. D, Rizki Prakoso, Denovan Ghozaski. HEH KALIAN BERSYUKUR LU MASIH GUE TULIS! Dasar.. Gerombolan cowok gendeng. Apalagi kalau udah ketemu sama Hira, mwakakaka. Dan Deno pasti jadi korban kalau berlima ngumpul >:) Kalian, makasih udah bikin senior year kita di SD jadi tahun-tahun terbaik yang pernah gue jalanin :"| DAN JANGAN SOMBONG LU! :|

 4. Salsabila Raniyah. SAAAAL GUE KANGEN SAAL :"| Ini sahabat pertama aku di SD, anaknya baik cantik pinter lemah lembut bangeeet :'3 gue jadi berasa super tengil kalau sebelahan sama dia ._. Makasih banget ya Salsa udah mau sabar sama tempramen aku dan mau temenan sama aku dari kelas satu sampe kelas enam, aku doain Salsa ntar ujung-ujungnya sama Pinus >33 #WOY

 5. Farras Abyantoro. Oke, dan gue nggak ngerti kenapa gue bisa stranded sahabatan sama cowok ini. Karena waktu pertama kali ketemu gue benciiiiiiiiii banget sama anak ini. Bahkan dia pernah bikin gue nangis.. Ah, lupa deh gue gara-gara apa. Masih jaman-jamannya EC :-? dan waktu LIA gue naik jadi ET.. Gue ketemu lagi ama anak ini =.= terus gue sahabatan sama Syifa, terus ada dia juga. Dan gue jadi sahabatan sama anak udah tua kelas 8 ini abis nonton bareng Syifa. Dia ini kalkulator, jam weker, sekaligus diary gue B-) tapi sekalinya rese ya.. :|

 Segini dulu ya. Ntar ada kok part 2 nya. Gue udah dikejer-kejer nih.. *lirik trivia Quid* *lirik BTM* #DOR

 Bon adios!

Jumat, 06 Mei 2011

Jleb-ing Quotes.

"Orang yang kalah bukan orang yang ditolak cintanya, tapi orang yang nggak berani menyatakan perasaannya."
--Yohanna Christianna


"Dan lo pengen terus nyimpen harapan yang hancur?"
--Farras Abyantoro


 IYE GUE GALAU LAGI! Yaudah sih, abis ini gue bakal ngepost yang nggak galau ini. Suka-suka gue, blog gue ini. :p pertama, gue mau makasih sama dua orang yang namanya disebutin diatas dan udah mau gue recokin gara-gara kegalauan yang nyerang bertubi-tubi (apalagi yang bawah, udah malem-malem direcokin guenya pake acara mewek pula).

 Dua quotes yang tertulis diatas.. Adalah dua quotes yang bener-bener bikin gue nge-jleb. Nusuk. Ngerti kan maksudnya, yang seolah lo tersindir padahal nggak? Yah--that kinda feeling. 

 Kenapa?

 Quotes pertama: Gue. Nggak. Pernah. Punya. Keberanian. Untuk. Menyatakan. Apa. Yang ada. Di. Kepala gue. Yea, srsly. Dibalik eksterior preman, tengil, frontal.. Sebenernya gue panas-dingin kalau abis ngomong frontal tentang seseorang. Apapun itu. Baik masalah suka-sukaan, gondok-gondokan.. Kalau lagi cela-celaan mah beda ya :p Dan buat ngomong biasa aja gue udah ketar-ketir.. NAH GIMANA MASALAH HATI?


 #krik.


 Quotes kedua: ....Ohmen, ini yang bikin gue beneran ngerasa ke-'jleb'. IYA, GUE UDAH NYIMPEN HARAPAN ANCUR SELAMA INI. Dan dia yang nyadarin gue bahwa gue nggak boleh dan nggak akan boleh begitu. Huahaha, makasihnya dobel. Hng, tripel. Tapi tetep ya, satu sama loh! Satu sama! Lain kali gue kerjain lu :|

 ...Ini efek ngantuk. Jadi gue ngeracau. So bye guys! HARUS BANGUN JAM 4! AYO SEMANGAT LIAT PLANET! WUOOORGH! #astronomynerd

Senin, 02 Mei 2011

I'm OK. Well, I Guess.

  Now listening to Dead Man Walking - The Script.

  Judul post ini.. Adalah kata-kata yang gue harap bisa gue sampaikan ke beberapa orang--dan gue bisa punya cukup keberanian untuk mengatakannya. Gue emang penakut--pengecut--dalam masalah menyatakan apa yang ada di dalam otak dan kepala gue, terutama.

 Gue nggak apa-apa kok--kayanya. Seengganya gue masih berterimakasih bahwa kalian masih mau menyadarkan gue ke realita dan gue nggak sibuk sama dunia gue terus. Berterimakasih bahwa kalian masih membiarkan gue tahu siapa gue sebenarnya--nerd, weirdos, dan gue sadar bahwa gue memang semua itu. Ya--gue sadar dan gue bangga akan siapa gue yang sebenarnya.

 Terimakasih kalian sudah ngasih tau bahwa ada masih ada sisi baik di dalam anak perempuan yang psycho dan emo parah ini. Walau nggak dengan cara yang cukup halus dan menyenangkan--toh seengganya gue masih bisa tahu. Walaupun ujung-ujungnya gue sedih--kaget, tahu. Nggak, gue nggak apa-apa kayanya. Kayanya gue udah lebih terbiasa dengan kata-kata seperti itu sampai yang tersisa cuma kaget dan bukannya sakit yang berkepanjangan.

 Tapi semua ini masih 'kayanya', kan? Mungkin ternyata gue merasa jauh lebih buruk dari 'nggak apa-apa'. Mungkin sebenarnya gue nggak pernah terbiasa dengan kata-kata itu.

 Dan rasanya lebih baik gue tumpahkan semuanya disini--lebih baik daripada dipendam, kan, kata kalian?

Jumat, 29 April 2011

Other Side of Me

Yeah, yeah, i know.. I'm being emotionally fragile these days. Bodo, lagi masa naik turun kali gue :|

 Kali ini gue mau nulis sisi-sisi gue yang berseberangan. Aneh, hm? Dunno, everyone has their own balance and yin & yang.

 1. Biasanya, seringnya, gue nggak tahan liat adegan gontok-gontokan. Nggak beneran, nggak dalam film. Cuma bisa ngumpet ke orang di sebelah gue. Itu kalau gue lagi angelic mood, tapi. Kalau gue lagi beneran evil.. Hn, sejujurnya sih gue provokatornya. Dan kalau dua oknum itu udah berantem, gue mundur, duduk, nonton. Nyengir psycho. Bertingkah seolah gue nggak ada sangkut pautnya sama keributan itu. Tapi jarang banget sih gue kek begitu :-?

 2. Kalau gue lagi angelic mood.. Gue itu beneran bubbly. Heboh, ketawa-ketawa sendiri, kaya anak kecil. Ngomong ga dipikir dulu. Tapi kalau sisi evil gue lagi keluar.. Hmm, rather psycho it is. Diem, pasang senyum stoic, ngomong dipikiiiiiir banget, tapi sebisa mungkin buat nyakitin orang. Sementara sisi angelic gue itu sangat sociable, kalau gue lagi evilish pasti gue mendadak ansos. Tapi.. Yeah, kehormatan loh kalau lu bisa ngeliat sisi evilish gue, jarang nih B-)

 3. Kalau gue lagi manis.. Seriously, gue bakal jadi girl-next-door yang polos. Innocent. Nggak banyak protes. Tapi kalau gue lagi psycho-mood.. Hn, boro-boro girl-next-door, lu ngomong aja belom tentu gue tanggepin. Kalau gue tanggepin ya paling jadi cynical gitu. Pasang senyum manis, tapi lu tau gue marah banget kalau gue udah pasang senyum kek gitu. Nyeremin, berdasarkan kesaksian banyak orang yang udah liat gue kek begitu. >DD

 4. Kalau gue lagi mood biasa.. Kalau marah gue nangis. Mendem. Gondok dalem hati doang. Kalau gue lagi badmood dan dibikin marah.. Oh yes, gue ngelampiasin ke barang. Barang orang bisa. Banting sesuatu. Dulu waktu gue bener-bener masih nggak bisa ngontrol emosi gue, gue ngelampiasin ke orang. Bisa langsung gue tendang, bisa gue jitak, bisa gue tampar... Dan kayanya dengan lingkungan kek begini hal itu bisa balik kapan aja. Di Labschool gue dilatih untuk menahan diri.. Dan dengan lingkungan kaya begini rasanya ngebangkitin sisi 'rebellious' gue waktu kelas enam.

 Segini dulu yang kepikiran di otak gue, ntar kalo ada lagi gue edit kok :-?

Rabu, 27 April 2011

Missing Someone and Rensembles


Pic (c) LittleFlair@deviantART.

 Gue pengen nangis liat gambar ini. Anjis, ini dejavu parah. Adek gue yang enam tahun MIRIP, MIRIIIIP banget ama cowok di foto ini. Sebelas-Dua belas lah.

 Dan mendadak gue kangen dia. ;;_________;; IYE DIA MASIH IDUP! Tapi kan sekarang dia sekolah, gue libur.. Mendadak kangen, tau.

 Udah ah, gue mau nungguin dia pulang. Ampe rumah gue peluk-pelukin tuh anak. ;;_______;;

Changes—the Only Constant Thing in the World.

 Yea, Halo, Mau gue post serius kek, galau kek, sinting kek.. Suka-suka gue. #DOR

 Baru beberapa detik yang lalu gue lepas kendali. Yea, bener-bener lepas kendali fisik dan mental. Rasanya udah lama banget gue ngerasa se-terganggu ini, ngerasa bener-bener nggak mau diganggu. Dan akibatnya gue jadi banting buku--walau cuma ke kasur doang sih, tapi jarang loh lu ngeliat gue banting-banting barang kalau lagi marah. Biasanya paling gue mendem sendiri, atau main ngebacot, nangis, apa kek.. Nggak ngelampiasin ke barang. Dan marahnya ke salah satu orang yang cukup gue respek lagi.

 Gue sudah kenal orang itu lama. Yah--gue tau orang itu sejak gue lahir, tapi gue baru benar-benar kenal dia dua tahun belakangan ini. Dan kayanya dia cukup kaget ngeliat perubahan gue yang cukup drastis dari gue yang lumayan bisa ngontrol untuk nggak ngelampiasin ke barang jadi banting-banting begini. Reaksi gue?

 Cuma senyum dingin. Ambil headphone. Colokin ke laptop, setel volume gede-gede.

 Nggak, gue nggak sampai jerit-jerit gimana. Tapi buat orang-orang yang tahu gue--yang kenal gue.. Katakanlah bahkan gue yang begini aja udah cukup nyeremin. Mood gue paling psycho adalah saat gue cuma senyum dingin dan diam. Dengan gue banting barang orang udah tahu kalau mereka ngelewatin batas. Dan orang yang tadi ada konflik sama gue nggak pernah liat gue banting barang.. Seumur hidupnya. Kaget kayanya dia.

 Gue berubah? Ya, pasti. Gue ngerasain seiring waktu gue jadi sedikit--sedikiiiiiiiiiiit--lebih dewasa. Tapi kadang gue juga ngeri sama emosi gue kalau marah. I tend to build guards around me, yes. Tapi mungkin itu juga yang bikin ledakan emosi gue kalau udah nggak bisa dibendung lagi--lebih dahsyat? Mungkin.. Gue nggak tahu. Mungkin karena emang gue lagi capek mentally--ayah gue baru ngasih tau sesuatu yang nggak terlalu menyenangkan.

 Nggak taulah. Gue capek malem ini.

Sabtu, 23 April 2011

Dissapointment and Masks.

 Listening to Total Eclipse of the Heart - Glee Cast.

 Halo. Malam ini gue dibuat kecewa.. Lagi.

 Yah--gue nggak mau ngejabarin karena apa. I'm (still) not over it, though. Katakanlah ada seseorang yang menjanjikan gue sesuatu. Udah sejak lama. Dan saat gue cek.. Yah, hal yang dijanjiin itu belom ada. Gue ngerti kok kalau dia sibuk. Ngerti sekali. Tapi bisakah dia nggak menjanjikan apa-apa kalau memang dia nggak bisa memenuhinya? Apalagi, sejujurnya, gue bukan tipe orang yang.. Yah, gampang nagih sesuatu. Walau itu hak gue. I dunno.. Guess it's running from my dad's family.

 Dan gue paling benci sama diri sendiri kalau udah kaya gini: Kalo hal yang bisa gue lakuin cuma mendem doang.

 I know, i know, I'm not gifted with the gift of telling everyone what's on my mind. That what makes me a tsundere, i guess. #DOR. But seriously.. I keep everything inside. And yes, I'm humiliated to said that sometimes i do fake it. I don't even know why i do that--maybe to please someone. When everyone said proudly that they're not born to please someone.. I admit it. I always try to please others. Even i sacrifice myself on a few cases.

 Sometimes I'm tired of keeping everything by myself. Sometimes i just wanna explode and let it go. Sometimes i just want to walk away and don't give a damn on things.  Sometimes i just wanna forget people and let myself win.

 Well, happy imagining, girl.

Jumat, 22 April 2011

Being Emotionless

 Halo. Iya tau, akhir-akhir ini tulisan gue galau semua, suka-suka gue, blog gue ini. *WOY*

 Oke.. Gue jadi baru beberapa menit yang lalu dapet SMS dari guru gue, gue jadi nggak ikut lomba gara-gara proposal lomba ditolak sekolah. Gue cuma mikir 'oh', terus bales SMS bilang nggak apa, semoga masih ada kesempatan lain. Toh kenyataannya gue emang nggak kecewa-kecewa amat gitu loh. Entah kenapa rasanya cuma sekedar 'yaudah'. Malah kalau sekarang gue pikir-pikir lagi rasanya.. Apa yah? Kayak nggak ada kejadian apa-apa gitu loh. Kayak cuma 'Oh', dan gue nggak ngerasain kecewa atau sedih sama sekali.

 Dan entah kenapa.. Rasanya beberapa waktu emang gue udah begini. Gue bisa jadi sangat emotionless dalam masalah-masalah yang.. Yah, katakanlah cukup serius while i easily crack on simple problems. Beneran deh, jangan tanya gue kenapa. Gue sendiri bahkan nggak ngerti perubahan macam apa yang sekarang terjadi sama gue. Beda banget sama gue yang dulu. Jujur nih, gue kan dulu semuanya ditangisin. Cengengnya amit-amit. Dan yang gue nggak ngerti dan berputar-putar di kepala gue adalah...

 Kenapa gue nggak bisa menyalurkan kekuatan yang gue pake untuk jadi emotionless di masalah-masalah besar ke masalah-masalah simpel dan membiarkan diri gue lepas kendali sesekali aja--dalam masalah-masalah yang nggak terlalu simpel?

 Kadang gue pengen bisa jadi kaya anak lain gitu loh. Bisa nangis di masalah-masalah yang emang pantes ditangisin. Entah kenapa rasanya akhir-akhir ini gue... Kayak seolah nggak punya emosi gitu loh. It's true, gue ketawa, gue ngambek, gue gondok. Gue justru jadi anak heboh yang (gue berani bilang) lively sementara kebanyakan orang biasa aja. Tapi saat orang-orang yang biasa aja itu crack under pressure, nangis, marah.. Gue cuma angkat bahu, bilang 'oh', then kick back on the back seat, watching them.

 Salah nggak sih begitu? Jadi kebalikan dari orang-orang? Jadi orang aneh?

 Whatever then, proud to be weirdos btw. *digerus*

Rabu, 20 April 2011

Missing Someone Lately

 I used to have a guardian angel. Once.

 He was always there for me, yes. Through bad and good times. He always saves the day every time i need him. Guard me from bad things, guide me at the same time. For six years. I remember when he tried to keep me out of the problems at school. Remember when he trust me while others don't. Remember when he stick up for me. When he saves me from bad times--even though it cost his safety.

 But it is true that time do separate things.

 Yes, i have found another guardian angel now. But i just can't help it.. I know, i know, you'll never read this. You even barely sign your twitter/FB in, right? However, I'll just write it here:

 I miss you. So much.

"I'll miss the years that were erased;
I miss the way the sunshine would light up your face.."
--Lifehouse, From Where You Are
 
 
"I miss your tanned skin, your sweet smile
So good to me, so right.."
--Taylor Swift, Back to December 
 

Senin, 18 April 2011

Galau ver.1

 "Sacrifice: destruction or surrender of anything for the sake of something else."
--Brainyquotes

 Oke, mungkin gue mau nyetel otak biar agak serius dikit hari ini. Jadi tadi gue ngobrol-ngobrol masalah lomba di perpus sama guru.. Dan guru itu bilang gini; 'Segala deh kita korbanin.'. Jujur aja, gue merinding denger kata-kata itu. I know, i know, ga bakal sampe ada ngorbanin nyawa lah. Tapi tetep aja.. Gue sedikit berpikir lagi jadinya.

 Gue tau lombanya emang skala besar kok. Se-Jawa Bali. Dan gue udah biasa berkorban tenaga dan waktu. Tapi pasti ada hal-hal lain yang harus gue korbanin, kan. Yah--bahkan dengan LI aja udah bisa dibuktikan betapa rapuhnya ikatan persahabatan gue sama.. yah, panggil saja si Bunga (cewek woy, cewek). Dia emang nggak ngomong langsung ke gue.. Gue malah dengernya dari Edo. Walaupun akan gue coba perjuangkan dua-duanya.. Gue nggak yakin akan bisa.

 "...Too often ending in the loss of both."
--Tryon Edwards

 Tentu gue nggak mau begitu.

 Siapkah gue mengorbankan semuanya?
 Kuatkah gue?

Sabtu, 16 April 2011

Racauan. Racauan. Racauan.

Gue.. benci galau malem-malem. #krik #krikkrik

No--srsly. Akhir-akhir ini gue suka galau sendiri malem-malem. Apalagi kalau keinget nama itu. Shezz--Just can't help to think about him, you know? That awkward-but-nice-feeling when your mind goes blank and suddenly someone's name popping out in your head, and you're smiling and blushing at the same time when you're thinking about him..

 This is the first time i like a boy after the one at the elementary school.. and i daydream about him every night. Really.

 I love the way he defends me.

 I love the way he make me blush like crazy--even though he never realize it.

 I love the way he annoys me which sometimes makes me laugh.

 I love every single thing from him.

I used to hate him, remember? That jerky-jocks-typical-guy who never calls me by my name. It's always 'Oy, you, new student!' or 'Hey, you, the one who's reading!'. And i remember when i told him to call me by my name.. and he did. I just like it when he calls me 'Najla'. It's as if he's complimenting me, ya know? Well, Najla means 'the one who had beautiful eyes'. And i remember that Islamic Lesson, that English Stand, and when one of his friends hit me by accident... I always do remember all those things.

 Can't help it to like you, ya know.

Jumat, 15 April 2011

Ilona McLane





Nama Lengkap: Ilona McLane

Status Darah: Pureblood

TTL: SF (San Fransisco), 13 Mei 1918 kalo ga salah

Asrama: Carnegies petualang cinta (c) Jacob Chou =))

PM Said & Personality: Oooke, jadi.. Ilona ini adalah chara kesayangan aku kedua setelah si Lilly >:D< kenapa? Soalnya dua-duanya udah punya cowok paling mirip sama aku. I don't know... Sepertinya Ilona ini adalah sisi tengil yang aku pakai untuk nutupin sisi fairy dan mage aku yang cuma keluar pada saat-saat tertentu. Ilona yang slengean, Ilona yang polos (well i admit it, walaupun maksudnya disini polos bisa jadi bloon ._.) eh ga bloon deng, nilai dia dominasi O kok B-) #NAONDEEH Ilona yang semi-rebellious, Ilona yang gampang blushing dan salting, Ilona yang tsundere...

 Well, that's me.

 Personality? Oh yes, i do love rebellious kids B-) cewek ini.. Let's say, semacem Sirius Black ditengah-tengah muggleborn haters. You get the idea. Dan chara ini juga umumnya ramah sama orang kok.. Dan dia lagi suka sama seseorang loh walau dia udah punya pacar MIHIHIHI B-) *digebuk Josh* but can't help it Josh, Ilona crushes someone else. :"> tsundere? Yes muahahahaha >D chara aku yang nggak tsundere itu cuma Lilly sama Crystal loh B-) Ilona itu cablak, sejujurnya. Apalagi kalo udah ketemu yang sama-sama gila juga.. Beh =)) mulai dari nama panggilan, anak babi, ubin.. semuanya bisa nyambung gitu. *lirik-lirik tret* *dibakar* tapi sama orang lain dia juga bisa jadi.. Hng--apa yah? Let's say--semi-gullible? *dibejek* abisan dia anaknya polos gitu u_u tapi kalau dia lagi sama cewek yang manis gitu dia juga bisa jaga sikap kok :3

 Na-ah, I'm done. Si 'itu' ga usah dimasukin ah walau aktif, mihihihihi >33

Siggy (c) Katarina Danielovich

Rabu, 13 April 2011

Crystalline Ilona Evangeline Langford



 Nama Lengkap: Crystalline Ilona Evangeline Langford

 Status Darah: Pureblood

 TTL: Manchester, 13 Mei 1982

 Asrama: Gryffindor

 PM said & Personality: Crystal ini.. Dooh, aku nggak ngerti deh kenapa dia bisa masuk Gryff. Beneran =)) masalah asrama anak ini aku udah niatin bener dalam hati buat pipa air, dan menurut aku post seleksinya nggak menjurus ke asrama manapun. Dan menurut aku justru dia itu menjurus ke Raven. Tapi pas ngecek hasil seleksi, aku kaget nggak nemu nama dia di deretan warna biru. Pindah ke Huffle, yang menurutku paling cocok kedua. Bingung lagi, karena nggak nemu. Desperate, aku cari di deretan warna ijo. NGGAK ADA LAGI DONG. Karena panik, aku langsung search nama 'Crystalline Langford'. Dan kaget banget waktu liat nama dia diwarnain pake merah.

 Yaudahlah, emang jiwa Gryff kali ya. *dilibas*

  Sifat anak ini? Penasaran, yang utama. Ramah, yang kedua. Semi-rebellious, yang ketiga. Rada licik, yang keempat (walau samar). Penasaran, dia bisa maksa orang buat ngasih tau sesuatu sampe orang itu bosen. Ramah.. ya ramah. Aku ga bisa bikin chara jahat sih u__u. Semi-rebellious, dia nggak suka sama batasan-batasan yang dibikin orangtuanya karena dia asma. Rada licik.. Yeah, dia harus jadi agak licik kan biar dia bisa kabur dari aturan-aturan yang dibikin ortunya.

 Udah dulu. :>

Siggy (c) Kaylyn McAllister

Zania Altair









 Full Name: Zania Altair

 Status Darah: Pureblood

 TTL: London, 12 Juni 1980

 Asrama: Gryffindor

 PM Said & Personality: This girl turns out to be the emo-est char I've ever had. =)) Kalau Lilly adalah sisi bubbly aku, sisi fairy aku (kalau udah baca post aku yang Blabbing Around), maka Zania--or so called Zane--itu sisi Mage aku. Zane yang simpel, laid back, secretive, lebih suka jadi orang belakang panggung.. tapi dia juga cerewet sih. Sebenernya awal-awal Zane tumbuh jadi anak yang normal-normal aja, tengil, agak heboh juga. Tapi kelas tiga ini mulai aku tunjukkin sisi-sisi kelamnya dia. Zane yang nggak boleh percaya sama orang lagi. Zane yang pelanggar aturan, Zane yang agak emo. Sedikit sisi fragile-nya juga, sebagai Zane yang bingung dan ga tau harus berbuat apa.

 Asrama? Ah, jangan ditanya. Faktor sentris. B-) *dibapuk* dan ya, ini chara kedua aku. Aku mulai berani eksperimen plot-plot buat dia, coba ubah-ubah gaya deskrip jadi galau. Plotnya juga nggak bener-bener heboh sih.. Tapi yea, ini plot kesukaan saya so far untuk chara-chara yang pernah saya bikin. Yang belom dibikin sih nggak tau ya... *siul-siul* *digerus*

 Siggy (c) Michelle Chatterley

Lilly Springfield

Idk.. Mendadak aja ide tentang nulis chara gue satu persatu YANG AKTIF muncul. Yang aktif ya, yang ga aktif mah.. =))

 Alright, here it goes. First, Lilly Springfield:



 Full Name: Lilly Springfield

 Status Darah: Halfblood

 TTL: New Hampshire, 11 Maret 1979

 Asrama: Gryffindor


 PM Said & Personality: Orait.. yea, dia chara pertama saya. Bener-bener nggak ada rencana apa-apa buat dia. Nggak ada plot aneh-aneh. Bener-bener kopas saya, dengan perubahan sedikiiiiit aja. Dia yang punya kakak cowok, saya nggak. Dia yang ada masalah sama ayah, saya alhamdulillah nggak. Well--kelas satu dia bener-bener berubah-rubah banget sifatnya.. labil, yea? sumthin like that. Alhamdulillah seiring waktu dia juga mulai tumbuh, plot mulai berkembang dengan pipa air, mulai keliatan sifat-sifat aslinya. Punya sepupu, punya pacar (.///////.), quid player.. alhamdulillah.


  Personality? Oh well, seperti yang sudah dituliskan diatas... Lilly = Rani. Dia mungkin lebih ke sisi bubbly-nya saya, ya? :-? Lilly yang cerewet, suka ribet sendiri, yang kalo udah panik suka ngeracau sendiri, yang dalam situasi tertentu malah jadi ga bisa bicara apa-apa dan gatau harus ngapain. Tapi dia juga mewakilkan beberapa sisi gelap saya kok. Lilly yang lebih suka nyembunyiin perasaannya, Lilly yang kalau marah mainnya nyarkas.. Well, that's me.


  Nuff for Lilly Springfield, save the spaces for others. =))


 Siggy (c) Aubrey Ralleigh

You Found Me

Sial. Sial. Sial. Masa bodoh dengan dunia.

 Aku terus berlari meninggalkan pemakaman itu. Meninggalkan orang-orang dan segala kepalsuan yang mereka pasang dalam bentuk topeng dukacita. Membiarkan hujan membasahiku, berharap kepahitan yang kurasakan sekarang akan luruh dalam basuhan air. Mengabaikan teriakan Ibu. Kalau memang mereka memang peduli mengapa hanya diam? Mengapa tidak mencegahku pergi? palsu. Atau mungkin aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ayah sudah tidak ada. Ayah sudah pergi. Walaupun aku masih bersyukur dengan kenyataan bahwa ayah meninggal saat sedang mengajar. Yah, itu salah satu cara pergi yang baik, kan?

 Masih ada Ibu, tentu. Tapi kau tahu kan bagaimana pentingnya seorang ayah bagi anak laki-laki berusia tiga belas tahun? Aku tidak bisa berteriak-teriak seperti orang gila saat menonton sepakbola bersama Ibu. Aku tidak bisa memancing berdua dengan Ibu seperti yang kulakukan dengan ayah. Yeah, wajar kan kalau aku benar-benar kehilangan Ayah? Kami berdua sangat dekat dulu. Terkadang aku membantunya memeriksa hasil pekerjaan mahasiswanya. Dengan bantuan kunci jawaban, tentu. Dan Ayah memberiku sedikit bayaran atas bantuanku kepadanya. Ayah selalu mengajarkan bahwa kita harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.

 Kecipak air terdengar lebih keras dibandingkan titik air menghantam tanah. Awan gelap bergulung diatas, seolah mengisyaratkan bahwa rinai hujan akan terus berjatuhan ke bumi. Nafasku mulai terputus, terengah. Bahkan aku sudah tidak tahu berapa jauh aku berlari dan dimana aku sekarang. Kakiku mulai terasa sakit. Melihat sebatang pohon, aku memutuskan untuk beristirahat dibawahnya. Menyandarkan kepalaku ke serat-serat kayu yang kuat. Meluruskan kedua kakiku yang nyeri. Memejamkan mataku sejenak, mungkin tertidur beberapa saat. Peduli setan dengan orang-orang di pemakaman. Mungkin aku akan kembali lagi.

 “Kau kenapa?”

 Sebuah suara halus memecah keheningan. Kaget, kubuka mataku mendadak. Seorang anak perempuan yang berdiri dihadapanku. Mungkin setahun lebih muda dariku. Membawa payung hitam. Baju terusan dibawah lutut berwarna putih, bagian atas tertutup kardigan hitam. Rambut lurus sewarna mahogani yang sedikit mengikal kedalam di ujungnya sebatas bahu. Sosoknya mungil. Tidak lebih tinggi dari aku, mungkin sekitar 150 senti. Sepuluh senti lebih pendek dibandingkan aku. Tapi yang membuatku terdiam adalah sepasang hazelnya yang menatapku polos. Membuatku terdiam selama sepersekian detik yang aneh. Akhirnya aku hanya menggeleng pelan sebagai jawaban.

 Lalu gadis itu mengulurkan tangannya. “Aku tahu kau tidak baik-baik saja. Kakimu pasti sakit, kan?” matanya beralih ke pergelangan kakiku yang terlihat agak bengkok. Aku hanya menggumamkan ‘iya’. Belum menyambut uluran tangannya. Menelitinya dari atas kebawah, memutuskan apakah aku bisa mempercayainya atau tidak. Aku tidak mau mempercayai orang yang salah untuk kedua kalinya. Seperti aku mempercayai orang yang seharusnya bisa menjaga ayahku. Tangannya masih terulur, menunggu disambut. Tatapan matanya masih polos seperti sebelumnya. Seolah tidak mengerti arti tatapan sinis dariku.

 “Ada apa? Kau tidak mau kakimu diobati?”

 “Bagaimana aku bisa percaya padamu?”

  Tanpa disangka-sangka ia berjongkok dihadapanku. Tidak terlalu dekat. Tapi cukup dekat untuk membuat debar jantungku lebih aktif dari biasanya. Dan kalimat yang meluncur berikutnya dari bibirnya membatku terkejut setengah mati.

 “Ibuku bilang kau bisa menilai seseorang dari tatapan matanya. Sekarang lihat mataku. Apa yang kau lihat disana?”

 Kalimat itu. Kalimat yang pernah diucapkan ayah padaku. Walaupun belum pernah kubuktikan. Mencari pembuktian dari kalimat ayah dan bersaha menilai gadis itu, aku menatap hazelnya. Dan yang kutemukan disana hanya sepasang tatapan polos dan ekspresi statis gadis itu. Tidak seperti topeng seperti yang dipakai orang-orang di pemakaman tadi. Walaupun aku tidak mengerti apa artinya, tapi setidaknya lebih baik daripada senyum palsu yang tadi mereka pasang, yang (katanya) untuk menyemangatiku. Dan sepertinya aku bisa mempercayai gadis kecil yang menungguku menyambut tangannya itu. Maka aku berdiri, mengambil tangannya.

 “Namamu siapa? Aku Raymond Richardson. Panggil saja Ray.”

 “Zania Altair. Zane. Senang bertemu denganmu, Ray.”


Oh geez, gue tau Ray-nya OOC subhanallah. Tapi.. yah, ini draft lama gue yang mendadak gue baca-baca ulang.. dan ya gue tau ini ngegantung =)) Zania Altair's mine, Raymond Richardon is Hanum Salsabila's. Ray PoV. Title credit to The Fray's You Found Me.

 num, ntar Ray dibikin emo aja. Lebih ganteng. *APAAN*

Selasa, 12 April 2011

Untitled: Side Story.

 Pleasure Beach Blackpool. Ingat sesuatu, Lilly?

 Aku hanya tertawa kecil saat melihat Joey dan Regina—anak Lucas yang sekarang sudah dua belas tahun—berdebat tentang roller coaster yang baru saja mereka naiki, dan memperdebatkan apa yang akan mereka naiki berikutnya. Well, pleasure beach blackpool. Selama sedetik aku tenggelam dalam memorinya tentang taman hiburan di pantai itu dan seseorang yang sudah menghabiskan salah satu musim panas bersamaku di tempat itu. Orang yang tiga bulan terakhir ini sedang ada di suatu tempat di Rusia, meneliti tanaman-tanaman obat.

 Pertama kali aku bertemu dengannya diluar kelas adalah di jembatan. Saat itu kami sama-sama menolong Eva—Evangeline Rothschilds, ingat kan?—yang kolaps karena fobianya kambuh bersama Kevin Grant. Pada saat itu tidak ada lagi yang kuketahui tentangnya selain namanya Valliant Ermintruchee, dia Hufflepuff dan seangkatan denganku. Tapi entah mengapa saat melihatnya di kelas-kelas atau sekedar berpapasan di koridor aku merasa bahwa ada sesuatu yang menghimpitnya sedemikian rupa. Dan pada saat kami berempat bertemu di jembatan aku tahu bahwa dia bisa dijadikan teman.

 Kali pertama kami benar-benar mengobrol dengan serius adalah di bagian belakang kereta Hogwarts Express. Aku masih ingat ekspresinya saat aku pertama kali melangkah ke belakang gerbong paling belakang. Dan pada saat itupun aku masih tidak tahu apa-apa tentangnya. Hanya sedikit bertambah bahwa saat itu kelihatannya ia sedang sangat frustasi, dan aku sempat terpikir untuk mundur dan tidak mengganggunya. Tapi ternyata semuanya berjalan baik, dan pertemuan di belakang kereta itu diakhiri dengan teriakan-teriakan dan tawa lebar. Dan setelah itu satu persatu tirai tentang rahasianya mulai terungkap. Tentang masalahnya dengan sepupunya. Tentang kakaknya yang suka mengiriminya hadiah-hadiah ‘membahayakan jiwa’. Et cetera, et cetera.

 Hogsmeade pada tahun keempat, memilih hadiah untuk ‘gadis rahasia’ teman Vale. Oh well, mungkin aku yang terlalu insensitif dan tidak menyadari bahwa gadis yang dibicarakannya sepanjang perjalanan adalah aku. Well, bodoh ya? Terlebih dengan pertanyaanku tentang tali pada malam musim dingin itu—bahkan aku masih ingin membenturkan kepala ke tembok terdekat kalau mengingat pertanyaan konyol itu. Dan ya, tidak semuanya berjalan lancar. Tahun kelima cukup sulit. OWL, kesibukannya sebagai Prefek, Axel yang masuk Hogwarts—dan dia yang menempel kepadaku walau aku bukan babysitternya, dan saat-saat tidak menyenangkan di kebun Hogwarts. Yah—walaupun pesta akhir tahunnya berhasil membuatku tidak bisa tidur semalaman.

 THAT was my very first kiss, Merlin’s beard!

 Aku masih tidak mengerti mengapa harus dia. Of all the boys in the Hogwarts i could fall for, i ended up falling for him. Tapi ya, bahkan hanya dengan kata-kata simpel atau gestur tidak sengaja darinya aku bisa merasa seolah-olah sedang melayang. Kepanikanku bisa teredam hanya dengan beberapa patah kata menenangkan darinya. Dan terkadang aku merasa sangat berdosa kepadanya—dia yang sudah banyak berjuang untukku. Lalu apa yang sudah kuberikan kepadanya? Tidak banyak, sejujurnya. Mungkin tidak ada. Lilly Springfield yang selalu membuat Valliant Ermintruchee kerepotan. Stupid Lilly. Tertawa sambil mengibaskan tangan pada Joey—sheesh, kan dia yang diberikan amanat untuk menjaga Regina—yang berlari mengejar anak perempuan itu, aku duduk di kursi terdekat. Mengeluarkan ponselku, menimbang-nimbang sebentar sebelum memutuskan untuk memanggil nomor tersebut.

 “Telepon saja apa susahnya sih?”

 Haa—bahkan untuk menelepon saja tidak bisa dalam suasana tenang. Aku memandang kebelakang—arah suara—dan memutar bola mata saat melihat Jason Springfield nyengir (sok) inosen menghadapku. Menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahku, memberinya isyarat untuk duduk.

 “Menganggu tidak sih kira-kira?”

 “Hng—rasanya tidak. Dia sih tidak pernah terganggu olehmu—WOY!”

 “Aku serius!” pekikku gemas saat jitakanku mendarat di kepala adikku itu. Yeah, yeah, umurnya sudah sembilan belas, tapi rasanya harus menunggu bertahun-tahun lagi agar ia bisa jadi serius. Tapi kali ini rautnya tidak main-main—entah sekedar akting atau benar-benar serius.

 “Aku serius, tahu. Seems like he really do fall for you, yeah? Tadinya aku dan Selene berencana mengganggu kalian. Tapi rasanya cukup dengan Axel saja.” Berhenti, nyengir sejenak sebelum melanjutkan. “Bahkan ujung-ujungnya aku jadi tidak tega dan menyuruhnya mengikhlaskan kau dan Vale.” tawanya berderai setelah selesai dengan kalimatnya. Dan hal ini tentunya membuatku kaget.

 “Whoa, whoa. Jadi kau yang bilang padanya agar berhenti merecoki aku dan Vale?”

 “Mh-hm. Jadi tunggu apa? Cepat telepon. Tuh, Joey sedang sibuk dengan Regina. Tidak ada yang  menganggu.”

 Termangu sejenak, membiarkan Jason lolos dari pandanganku. Kembali memandang layar ponsel, aku menekan nomor yang dituju. Nomornya.

 “Hey, kau sedang apa disana? Disana musim dingin kan? Tapi kau tidak kenapa-kenapa kan—“

 Dan kalimatku terpotong oleh ledakan tawanya. Great.


 “Hey, hey, easy. Aku sedang duduk di taksi, ya, disini musim dingin seperti disana, dan aku baik-baik saja.”

 “Taksi? Kau memangnya dari mana dan mau kemana? Mau mencari jenis-jenis tanaman lagi?”




“Aku menuju bandara kok.”



Terhenyak sejenak. Bandara? Merlin, jangan bilang dia harus pergi ke suatu tempat untuk meneliti tanaman lagi. haruskah? Aku mencoba mengatur nada suaraku agar tetap terdengar biasa saja.


“Bandara? Mau pergi kemana lagi?”



“London. Pick me up at the airport, will you? See you there, love.”


 Aku terdiam sejenak sementara sambungan telepon terputus. Lalu tanpa basa-basi aku langsung berlari meninggalkan Pleasure Beach Blackpool, mencari taksi untuk segera berangkat ke Heathrow. Well—kalau ada apa-apa toh Jason bisa menelepon.

 He’ll be here soon, that’s what really matters.